TangerangNews.com

Gempa M 5,0 Guncang Lebak, Dirasakan di Tangerang Benda Digantung Bergoyang

Tim TangerangNews.com | Jumat, 18 Maret 2022 | 09:49 | Dibaca : 921


Ilustrasi Gempa (Denny Bagoes Irawan / TangerangNews 2022)


TANGERANGNEWS.com-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa dengan parameter pembaruan magnitudo (M) 5,0 di wilayah Cigemlong, Lebak, Banten pada Jumat 18 Maret 2022 pukul 03.53 WIB, merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.

BMKG dalam keterangan tertulis, Jumat, menyampaikan bahwa sebelumnya gempa tersebut dilaporkan memiliki parameter M 5,1. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,75° LS ; 106,21° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Cigemlong, Lebak, Banten pada kedalaman 154 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno.

Ia menerangkan, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal).

#GOOGLE_ADS#

Gempa tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Cibaliung dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu), kemudian daerah Bogor, Depok, Karawaci, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Pandeglang dengan skala intensitas I-II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. "Hingga pukul 04.45 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," ungkap Bambang.

Selanjut dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

Bambang juga mengingatkan masyarakat untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.  “Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” ucapnya.

Ia pun meminta agar masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.