TangerangNews.com

Pohon Besar di Tangsel Akan Diasuransikan Antisipasi Dampak Tumbang

Rangga Agung Zuliansyah | Minggu, 20 Maret 2022 | 22:39 | Dibaca : 459


Satu unit mobil tertimpa pohon besar di kawasan Pamulang Permai, Tangerang Selatan, Sabtu 5 Maret 2022 siang. (@TangerangNews / Rangga A Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berencana mengasuransikan pohon-pohon besar untuk mengklaim kerugian, jika sewaktu-waktu tumbang saat cuaca ekstrim dan merugikan masyarakat.

Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat tengah menginventarisasi pohon-pohon besar tersebut untuk bisa segera diasuransikan. 

Kepala DLH Kota Tangsel Wahyunoto mengatakan, melihat cuaca ekstrim yang terjadi beberapa waktu lalu, menyebabkan sekitar 14 pohon tumbang di sejumlah titik. “Akibat tumbangnya pohon tersebut, ada empat kendaraan yang tertimpa,” katanya seperti dilansir dari Beritasatu, Minggu 20 Maret 2022,

Pihaknya sejauh ini menargetkan langkah pengasuransian pohon tersebut pada 2023. Selama ini, jika ada pohon yang tumbang dan menimpa rumah atau bangunan, termasuk kendaraan, dilakukan ganti rugi yang anggarannya dari DLH.

“Kita mengasuransikan pohon untuk klaim kendaraan atau rumah yang diakibatkan oleh pohon tumbang. Diklaimnya diajukan kepada perusahaan asuransi yang sudah kita bayarkan untuk meng-cover kejadian-kejadian yang diakibatkan oleh pohon saat terjadi cuaca ekstrem atau hal di luar dugaan,” ucapnya.

#GOOGLE_ADS#

DLH selama ini memang terus melakukan upaya pemeliharaan terhadap sejumlah pohon yang dilindungi dan rawan tumbang. Misalnya dengan pemangkasan agar pohon sesuai dengan kondisi kedalaman akar dan kemampuan daya topang pohon tersebut.

“Kita juga menggandeng perawatan dan pemeliharaan pohon hingga tingkat kecamatan dan kelurahan, dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) sekaligus biaya pemeliharaan pohon,” katanya.

Pihaknya juga akan mendorong agar pihak kelurahan dan kecamatan juga menganggarkan untuk pemeliharaan perawatan pohon.

“Apabila perlu ada petugas pemotong di masing-masing kelurahan, karena kalau semuanya di-handle tersentral di DLH tentang yang sedemikian banyak pohon se-Tangsel, enggak efektif dan efisien,” tutur Wahyunoto.