TangerangNews.com

MUI Kabupaten Tangerang: Jam Buka Rumah Makan Disesuaikan saat Ramadan

Tim TangerangNews.com | Sabtu, 26 Maret 2022 | 19:54 | Dibaca : 293


Ilustrasi - Satpol PP saat razia warung makan yang buka siang hari pada bulan Ramadan. (@TangerangNews / Okezone)


TANGERANGNEWS.com-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang, Banten, meminta kepada pemilik usaha kuliner seperti rumah makan, restoran, dan kafe di daerah itu untuk dapat menyesuaikan pembukaan jam operasional selama Bulan Suci Ramadan 1443 Hijriah tahun 2022 ini.

"Kami mengimbau kepada warung-warung makan dapat membuka gerainya hanya di jam menjelang buka puasa dan waktu sahur, dan itu juga akan tergantung dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini," kata Ketua MUI Kabupaten Tangerang, KH Moh. Ues Nawawi di Tangerang, Sabtu 26 Maret 2022, seperti dikutip dari Antara.

Ues Nawawi menyebutkan, penyesuaian jam operasional bagi pemilik usaha kuliner ini tentunya akan berlaku selama pelaksanaan puasa umat Islam di bulan Ramadan ini.

Selanjutnya, penyesuaian ini juga diberlakukan kepada pedagang kuliner kaki lima atau lapak jajanan pada lokasi binaan maupun lokasi sementara.

"Jadi untuk melarang buka, itu bukan kapasitas kita (MUI). Kita hanya memberikan masukan kepada pemerintah daerah dan Insya Allah dalam waktu dekat ini kita akan memberikan surat edaran/imbauan bersama dengan Pak Bupati Tangerang," terangnya.

#GOOGLE_ADS#

Adapun untuk para pengelola dan pengusaha tempat hiburan malam diminta pihaknya agar menutup sementara aktivitas usahanya selama bulan puasa.

"Kalau untuk tempat hiburan, kami berharap satu pekan sebelum Ramadan atau tiga hari hingga dua hari menjelang puasa bisa menutup kegiatannya. Dan buka kembali nanti sepekan setelah Lebaran Idul Fitri," tutur dia.

Lebih lanjut Ues Nawawi pun menyerukan kepada seluruh umat Islam yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang agar melakukan kajian-kajian keislaman, tadarus Alquran, dan melaksanakan salat tarawih di malam hari tanpa melakukan kegiatan-kegiatan di luar ruangan yang dapat menimbulkan kerumunan massa.

"Mari kita jaga ungkapan-ungkapan selama bulan Ramadhan ini. Tanpa ada hal yang dapat menghilangkan ibadah puasa, termasuk harus tetap menjaga protokol kesehatan," tuturnya.