TangerangNews.com

Pelaku Seni di Tangsel Gelar Karnaval Budaya Betawi

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 28 Maret 2022 | 07:00 | Dibaca : 681


Para pelaku seni dan budaya di Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam Karnaval Budaya Betawi di Sanggar Seni Rumah Baba, Pamulang. (@TangerangNews / Rangga A Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Modernisasi dan pandemi COVID-19 tidaklah menjadi penghalang bagi para pelaku seni dan budaya di Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk melestarikan budaya Betawi. Salah satunya dengan menggelar Karnaval Budaya Betawi di Sanggar Seni Rumah Baba, Pamulang.

Agenda tahunan yang digagas Udin Cecex, pendiri Sanggar Rumah Baba ini, selain sebagai ruang ataupun wadah masyarakat untuk guyub, juga menyatukan semangat menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Adapun isi acara karnaval kali ini yaitu tasyakuran, pawai, arak-arakan ondel-ondel, adu pantun dan palang pintu, kendang pencak, pentas seni, manusia petasan dan live perform dari seniman Betawi muda Ipank Hore-Hore.

Event kali ini melibatkan para tokoh masyarakat, kaum muda dan sanggar-sanggar lain yang telah membuktikan kontribusinya melestarikan budaya baik bagi komunitas maupun masyarakat.

Udin Cecex mengatakan, acara ini merupakan salah satu agenda tahunan sanggar untuk mengajak giroh masyarakat melestarikan budaya Betawi, ajang silaturahmi para pelaku seni budaya, kaum muda dan mengenalkan budaya betawi dari generasi ke generasi.

#GOOGLE_ADS#

“Hal ini mengingat pelestarian seni budaya di Tangsel khususnya Pondok Cabe Ilir masih pasif," ujarnya, Minggu 27 Maret 2022. 

Menurut Udin, pelestarian budaya untuk anak-anak dan pemuda harus ditingkatkan lagi, agar tak tergerus oleh zaman serta generasi penerus tak menjadi budak gawai. Minimnya ruang-ruang kegiatan positif menjadi salah satu penyebab banyaknya permasalahan sosial. 

“Harapan saya tentunya semoga kita tetap semangat melestarikan seni budaya Betawi, tidak mesti Betawi, semua seni dan budaya Indonesia, sebab eksistensi budaya kita bergantung pada generasi muda. Momentum ini juga kita jadikan untuk mulai kembali menumbuhkan cinta pada budaya nenek moyang kita,” tutup Udin.

Faisal Alfansury, tokoh muda Tangsel mengatakan, ruang seperti Sanggar Rumah Baba ini harus menjadi salah satu pusat yang mengawal kemajuan ritme dan gerak kota Tangsel. “Jadi perhatian kita kepada ruang-ruang semacam ini harus penuh dan tuntas, jangan malah dipinggirkan,” ujarnya.

Ia mengaku sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan Karnaval Budaya Betawi yang digagas Sanggar Rumah Baba. Melalui pelestarian nilai-nilai budaya seperti ini, semua pihak dapat bersama-sama merawat dan mencintai kota Tangsel.

“Kita semua saling guyub, karnaval ini menunjukan bahwa budaya merupakan jantung masyarakat yang memiliki nilai-nilai luhur dalam membangun peradaban," ujar Alfan.