TangerangNews.com

Harga Komoditi Pangan Naik Jelang Lebaran, Sekda Kabupaten Tangerang: Masih Wajar

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 27 April 2022 | 21:57 | Dibaca : 164


Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid saat berdialog dengan salah satu pedagang di pasar, Rabu 24 April 2022. (@TangerangNews / Rangga A Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Kenaikan harga beberapa komoditi mulai terjadi di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Tangerang, mendekati Lebaran 2022. Namun kenaikan harga tersebut tidak signifikan dan dinilai masih dalam tahap wajar.

Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid usai monitoring harga kebutuhan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, di dua pasar yaitu Pasar Mauk dan Pasar Sepatan, Rabu 24 April 2022.

"Hari ini kami melakukan operasi pasar untuk melihat dan memantau harga-harga kebutuhan bahan pokok yang dijual para pedang. Tadi setelah kami cek, ternyata ada beberapa kenaikan harga di beberapa komoditi tapi tidak signifikan kenaikan harganya," ungkapnya.

Dari pemantauan di Pasar Mauk, harga komoditas kebutuhan pokok seperti minyak goreng, cabai, ikan, telur, daging sapi dan ayam mengalami kenaikan yang bervariasi.

Adapun kenaikan yang tidak signifikan tersebut berkisar antara Rp2.000 sampai dengan Rp5.000. Menurutnya, kenaikan masih wajar karena nilainya di bawah RP10.000, serta dipengaruhi juga oleh banyaknya permintaan dalam memenuhi kebutuhan Idul Fitri.

#GOOGLE_ADS#

"Sebelum puasa, harga telur ayam per kilonya  Rp24.000, sekarang menjadi Rp26.000, ada kenaikan Rp2.000. Daging sapi ada kenaikan sekitar Rp5.000 yang sebelumnya harga Rp140.000 per kilo, sekarang naik menjadi Rp150.000 per kilo,” jelas Maesyal.

Selain memantau harga, Maesyal juga membeli beberapa sembako dari para pedagang untuk dibagikan kepada para tukang becak yang berada di Pasar Mauk.

Ia pun meminta kepada pedagang agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi. Seperti daging sapi, diminta agar tidak dijual diharga Rp150.000.

“Kami minta dikurangi harganya menjadi Rp148.000. Karena kasihan warga masyarakat sudah banyak beban, dan Alhamdulillah pedangannya mau untuk menurunkan harga dagangannya," kata Sekda.