TANGERANGNEWS.com-Sejak tahun 2017 yang lalu, tanggal 1 Juni resmi di tetapkan oleh Pemerintah RI sebagai hari libur nasional untuk memperingati hari "Lahirnya Pancasila" adalah judul pidato yang disampaikan oleh Ir. Soekarno dalam sidang dokuritsu junbi cosakai (Bahasa Indonesia : Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan) pada tanggal 1 Juni 1945.
Pancasila sebagai lambang negara Republik Indonesia seyogyanya menjadi pedoman hidup bangsa indonesia.
Dalam tatanan berbangsa dan bernegara, bertindak dan berprilaku semua tertuang jelas dalam Lima Sila Pancasila.
Sebagai alat pemersatu bangsa, pancasila memiliki makna menyatukan masyarakat dengan segala perbedaan yang ada. Makna lainnya, hari lahir pancasila sebagai jembatan untuk mengingat kembali perjuangan pendiri bangsa dalam merumuskan Pancasila.
Tak hanya mengingat, tetapi juga mengenang, menghormati, juga menghargai. nilai-nilai Pancasila dapat diamalkan mulai dari cara-cara sederhana, seperti saling menghargai, bekerja sama, dan saling menghormati.
Hal-hal tersebut merupakan perwujudan rasa cinta kepada tanah air karena merupakan pondasi utama dalam membangun bangsa dan negara yang lebih baik. Meskipun saat ini kita tengah dalam kondisi pandemi covid-19, dan mengarah ke endemi namun diharapkan generasi muda, utamanya generasi millenial harus terus berinovasi membuat terobosan yang mampu memberi kontribusi bagi pembangunan dengan adanya inovasi dan kreasi yang diciptakan oleh kaum milenial, diharapkan bisa memajukan dan memotivasi anak-anak millenial lainnya untuk melakukan kegiatan yang positif pula.
Para generasi muda perlu diberikan ruang gerak dan inovasi untuk berkarya. Sehingga mereka berkontribusi aktif untuk mengisi pembangunan di semua sektor. Membangun indonesia, bisa dilakukan dengan berbagai cara, bisa dilakukan apabila semuanya bersatu padu sebagaimana menjiwai Butir-Butir Pancasila.
Namun yang harus diingat adalah, harus lebih teliti menerima paham-paham yang muncul di era modern. karena itu, pentingnya meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, bahwa Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi yang terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa.
Namun, di sisi lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila indonesia tidak cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut, sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
#GOOGLE_ADS#
Mengenai tantangan yang dihadapi saat ini, tantangan pertama adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme.
Hal tersebut juga membuat masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila. Pancasila di masa mendatang akan mempertahankan otoritas negara dan penegakan hukum serta menjadi pelindung hak-hak dasar warga negara sebagai manusia.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menanamkan kesadaran terhadap potensi bahaya gangguan dari luar yang dapat merusak dan mengajak siswa untuk mempertahankan identitas bangsa serta meningkatkan ketahanan mental dan ideologi bangsa.
Nilai-nilai pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pergaulan dengan sesama manusia maupun dengan mengelola lingkungan hidup. Kita semua harus terus menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan dunia yang dapat membawa kemajuan dan kebahagiaan seluruh bangsa Indonesia.
Dengan adanya Pendidikan Pancasila diharapkan dapat meminimalisir dan menangkal kemungkaran yang terjadi saat ini. Pendidikan Pancasila diharapkan mampu menghadirkan karakter generasi muda yang tidak hanya cerdas namun juga berkarakter.
Maksudnya adalah generasi muda yang tidak hanya berkompeten tetapi juga perduli terhadap kemajuan Indonesia. Pendidikan Pancasila sangatlah penting bagi para generasi muda Indonesia agar dapat membentuk karakter masyarakat yang unggul dan berakhlak mulia.
Sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan dan santun dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karena karakter merupakan nilai–nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perhatian, dan perbuatan berdasarkan norma–norma agama, hukum, tatakrama, budaya dan adat istiadat.
Dengan begitu diharapkan tidak akan ada lagi tindak kriminal seperti kasus korupsi dan lain-lainnya. Kurang efektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh lingkungan (orangtua, sekolah maupun masyarakat aktualisasi pancasila) harus dimulai dari berbagai lingkungan pendidikan.
#GOOGLE_ADS#
Baik dari keluarga sebagai pendidikan informal, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, maupun dalam masyarakat sebagai lembaga pendidikan non-formal.
Semua ranah pendidikan tersebut harus melekat dengan nilai- nilai Pancasila. Penyimpangan nilai–nilai Pancasila persoalan karakter para pemuda kini menjadi sorotan tajam dalam masyarakat, berbagai sorotan tersebut termuat dalam media cetak, wawancara, dialog atau gelar wicara di beberapa media elektronik.
Ironisnya, persoalan yang muncul seperti meningkatnya tindak kriminal, semakin menjadi-jadinya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), kekerasan, kejahatan seksual, pengrusakan, perkelahian massal, kehidupan yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan lain-lain yang seringkali menjadi topik hangat dan tidak ada henti-hentinya untuk dibicarakan.
Padahal sudah lebih dari setengah abad bangsa Indonesia merdeka, tapi sampai saat ini justru bangsa Indonesia semakin mengalami degradasi karakter kebangsaan.
Tampaknya bangsa ini khususnya generasi muda telah dihadapkan pada dinamika perkembangan lingkungan strategis yang penuh dilema, tantangan hidup yang semakin kompleks dan diwarnai dengan fenomena terjadinya degradasi nilai-nilai luhur bangsa.
Efek globalisasi seiring perkembangan zaman di era globalisasi saat ini turut mengiringi adanya trend yang semakin dinamis dan selalu diwarnai oleh ketidakteraturan dan ketidakpastian.
Kondisi ini memunculkan kecenderungan permasalahan baru yang semakin beragam dan multidimensional.
Teknologi informasi yang berkembang cepat, telah membawa dampak bagi kehidupan manusia. dampak ini dapat bernilai positif maupun negatif. Teknologi informasi dapat berdampak positif jika dapat meningkatkan taraf hidup.
Namun juga dapat berdampak negatif, jika seseorang tidak dapat menggunakan teknologi informasi dengan baik. Teknologi informasi berimplikasi secara langsung pada perubahan berbagai aspek kehidupan, termasuk terhadap karakter generasi muda.
Di dunia ini dalam sistem pemerintahan pastilah akan terjadi berbagai macam penyelewenang yang terjadi, baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. Para pejabat-pejabat yang memiliki kekuasaan sering menyalahgunakan kekuasaan tersebut dan menggunakannya untuk kepentingan mereka sendiri tanpa memikirkan kepentingan-kepentingan bangsa dan negaranya.
Salah satu tindakan penyelewengan yang sangat sering terjadi bahkan sampai sekarang ini adalah korupsi.
Korupsi adalah suatu tindakan dimana seseorang menyalahgunakan uang negara secara diam-diam untuk kepentingan pribadi atau pun kepentingan lain yang bukan menjadi urusan negara.
Hal itu jika semakin marak terjadi, maka akan berdampak sangat besar bagi negara dan hal itu akan membuat negara tersebut terganggu dalam bidang ekonominya. Jika ekonomi terganggu, maka kehidupan negara tersebut juga akan terancam bahaya.
Dengan tindakan korupsi menunjukan ketidakadilan antar pemerintah dan masyarakat. Bukan hanya itu juga ketidakadilan terhadap negara sendiri karena telah menggunakan sesuatu yang bukan haknya untuk dijadikan kenikmataan bagi diri sendiri tanpa memikirkan tujuan awalnya hal tersebut dilakukan.
Tindakan korupsi merupakan tindakan yang sangat fatal bagi negara, terutama tindakan korupsi juga telah melanggar dan menyeleweng dari nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.
Dengan menyelewengnya tindakan korupsi terhadap nilai-nilai luhur Pancasila itu menyebabkan kondisi negara kita semakin bertambah buruk dan banyaknya terjadi kegaduhan-kegaduhan yang sangat parah. Maka dari itu, kita haruslah melakukan segala sesuatu sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila, terutama bagi para pejabat agar ketika melakukan sesuatu tidak menimbulkan penyelewengan-penyelewengan yang berdampak buruk bagi negara. Maka patutkah dinyatakan sebagai warga Negara yang Ber-Pancasila ?