TANGERANGNEWS.com-Episode Hotel Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, resmi beroperasi sepenuhnya dengan mengangkat kebudayaan asli Baduy dan Peranakan Cina Tangerang atau disebut Cina Benteng.
Venny Fransisca Hermawan, CEO JHL Group and JHL Collection mengatakan, hotel bintang empat ini bukan hanya sekedar mengambil budaya Baduy dan Peranakan Tangerang sebagai tema. Namun juga menggunakan pernak-pernik dan ornamen buatan masyarakat asli untuk menghiasi sebanyak 320 kamar di Episode Hotel.
"Mulai dari kain tenun yang kita didatangkan langsung dari pengrajin asal Baduy di Lebak, Banten. Hingga perpaduan warna interior kamar yang dibuat perpaduan antara kedua budaya tersebut," katanya saat Grand Opening, Minggu 5 Juni 2022.
Menurut Venny, sebelumnya Episode Hotel hanya mengoperasikan 50 persen kamar, saat soft opening pada Januari 2022 lalu. Hal tersebut karena masih melonjaknya kasus pandemi Covid-19. "Mulai hari ini, kami fungsikan seluruhnya," ujarnya.
#GOOGLE_ADS#
Direktur Episode Hotel Gading Serpong Megawati mengatakan dijadikannya budaya Baduy dan Peranakan Cina sebagai identitas hotel merupakan komitmen pihaknya untuk menggali kearifan lokal.
Bahkan, untuk menghiasi interior setiap kamar, manajemen pun sempat ke Baduy untuk memborong kerajinan tangan penduduk lokal, seperti kain tenun motif khas daerah tersebut.
"Begitu juga dengan seragam karyawan yang juga mengangkat tema kebudayaan yang sama," jelasnya.
#GOOGLE_ADS#
Untuk lebih mengenalkan kebudayaan Banten tersebut, kedepannya Episode Hotel berencana membawa alat tenun asli Baduy dan mengadakan showcase dari pengrajin tenun langsung dari sana.
"Untuk kuliner pun, kami memiliki minuman khas Baduy yang diracik dari sari Nila. Sehingga, tiap tamu yang hadir terutama pendatang dari luar wilayah Banten, bisa ikut merasakan kehangatan kearifan lokal," tutur Megawati.
Ia pun berharap dengan mengangkat budaya Baduy dan Peranakan, ekonomi UMKM setempat juga dapat ikut terangkat.
Untuk diketahui, dalam event grand opening, Episode Hotel turut menghadirkan peragaan busana yang menggunakan kain asal Baduy karya Adrie Basuki. Ada juga pameran fotografi yang memperlihatkan budaya Baduy serta Cina Peranakan karya Pewarta Foto Indonesia (PFI) Tangerang.