TangerangNews.com

Fajar Siddiq Terpilih Jadi Ketua IDI Tangsel, Pengamat Malahan ‘Nyinyir’ Soal Ini 

Achmad Irfan Fauzi | Selasa, 28 Juni 2022 | 19:02 | Dibaca : 1654


Pengamat kebijakan publik Adib Miftahul. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi)


TANGERANGNEWS.com-Terpilihnya Fajar Siddiq sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tangerang Selatan untuk periode 2022-2025 menimbulkan sejumlah pertanyaan. 

Hal tersebut dikatakan pengamat kebijakan publik, Adib Miftahul kepada wartawan. 

Menurut dia, terpilihnya Fajar banyak menimbulkan pertanyaan public. Sebab, dia tidak selalu menyertakan gelar magisternya dalam pemilihan tersebut.

"Organisasi IDI bukan kaleng-kaleng, nanti malah dipersepsikan mencla-mencle oleh public. Soal ketika ketua-nya yang terkadang pakai gelar, tapi di sisi lain gelarnya tak disodorkan," ujarnya, Selasa 28 Juni 2022.

Adib menganggap, IDI yang merupakan profesi terhormat akan malu jika publik melihat saat ketua terpilih tidak memiliki gelar strata dua. 

Padahal, Fajar yang kini menduduki posisi sebagai direktur utama di rumah sakit swasta harus memiliki gelar strata dua.

"Saat Fajar jadi direktur utama di rumah sakit swasta di Tangsel. Itu kan harus butuh gelar S2 untuk duduk di sana. Kenapa saat pemilihan IDI Tangsel gelar S2-nya enggak disodorkan. Malah ini akan menimbulkan pertanyaan, sebenarnya gelar S2-nya benar ada atau enggak sih," jelasnya.

Adib berharap, menyayangkan kumpulan cendekiawan kesehatan ternama itu seharusnya memperhatikan marwahnya agar tetap terjaga dihadapan publik. 

#GOOGLE_ADS#

Dia juga menyebut, jangan hanya bermodalkan pernah menjadi wakil ketua IDI sebelumnya saja, tetapi tidak melihat integritas yang ada pada diri Fajar. 

"Jangan nanti mendapat stigma buruk masyarakat, akibat oknum pengurusnya tak punya integritas. Kalau publik sudah memberikan stigma buruk itu, bisa bahaya organisasi profesi ini," katanya. 

Menurut Adib, ketua IDI harus memiliki integritas, etika, dan moral yang tinggi. Pasalnya, menjadi dokter di mana parameternya harus mengabdi kepada masyarakat.

"Jadi siapapun yang memimpin harus mempunyai klasifikasi seperti itu, karena ini adalah organisasi terhormat," ucapnya.

Selain itu, lanjut Adib, tidak adanya kapasitas integritas dan rekam jejak yang baik, bisa menghambat kemajuan bagi Tangerang Selatan khususnya di bidang pelayanan medis.

"Ini ujung tombak dalam bidang kesehatan bagi masyarakat. Sehingga tingginya harapan masyarakat dapat dilayani oleh para dokter yang baik dan profesional. Punya rekam jejak yang jelas dong," pungkasnya.