TANGERANGNEWS.com-Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Arief Wibowo menyampaikan bahwa kasus gizi buruk dan kerawanan pangan berpotensi meningkat lantaran dipicu dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Gizi buruk dan kerawanan pangan terancam meningkat. Jadi, ini luar biasa dampaknya. Terkait hajat hidup orang banyak, kita tidak boleh hitung-hitungan kertas, kita harus pakai hati nurani," ujarnya dalam jumpa pers usai aksi flash mob penolakan kenaikan harga BBM di Sekretariat DPD PKS Kota Tangerang, Sabtu, 10 September 2022.
Arief mengatakan, masyarakat miskin akan semakin miskin. "Untuk Kota Tangerang, kita akan menyampaikan aspirasi terkait gizi buruk dan kerawanan pangan ini apakah sudah ada solusi dari pemerintah," imbuhnya.
Menurut Arief, penyaluran bantuan sosial (bansos) saat ini tidak akan tepat sasaran jika mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Kalau DTKS yang menjadi dasar penyaluran BLT itu enggak valid. Itu kan data tahun 2016 lalu. Jadi, data sebelum pandemi," katanya.
#GOOGLE_ADS#
Arief mendorong Pemerintah Kota Tangerang untuk membuka hotline atau saluran telepon darurat terkait kebutuhan permakanan bagi masyarakat dalam menyikapi kerawanan pangan.
"Hotline-nya pakai nomor telepon saja. Enggak usah aplikasi, ribet," jelasnya.
Adapun terkait menanggapi sejumlah kebijakan Pemerintah Kota Tangerang dalam upaya menekan dampak kenaikan harga BBM, seperti dengan menggratiskan Bus Tayo dan Si Benteng, menggelar bazar murah serta bazar UMKM, PKS menyampaikan apresiasi.
"Sebenarnya ini bagus. Kita mengapresiasi. Tapi belum menyentuh kebutuhan dasar. Yang diutamakan harusnya kaitan dengan kerawanan pangan. Jadi, tolong diperhatikan juga," pungkasnya.