TANGERANGNEWS.com-Penyalahgunaan narkoba di Indonesia termasuk tinggi dan hal ini wajib diwaspadai. Tentu kondisi kecanduan narkoba tidak bersifat menular secara klinis, hanya saja perbuatan ini ada kecenderungan ditiru orang lain yang awam.
Maka dari itu, penting untuk memiliki pemahaman mengenai efek buruknya sebagai langkah pencegahan atau solusi, melalui manfaat rehabilitasi narkoba sebagai langkah pengobatan yang tepat.
Gejala Kecanduan Narkoba
Seiring waktu, seseorang yang sudah mencapai tahap kecanduan membutuhkan dosis konsumsi narkoba yang semakin meningkat. Tidak bisa tertahankannya kondisi tersebut menyebabkan dia rela menghabiskan uang dan harta untuk mendapatkan narkoba, bahkan kenekatan untuk berbuat kriminal.
Gejala awal yang muncul setelah memasuki tahap kecanduan umumnya melibatkan penurunan daya ingat dan disertai kondisi sakau. Dilihat dari sisi sosial, pecandu narkoba akan menarik diri dari pergaulan, kedekatan dengan kerabat, dan bahkan menutup diri dari lingkungan yang lebih luas.
Selanjutnya, mereka lalai memenuhi kewajiban dan aktivitas lainnya, seperti rutinitas bekerja atau bersekolah. Menurunnya kualitas kehidupan mereka ini didukung juga dengan kemunculan kebiasaan baru yang buruk.
Kebiasaan buruk ini akan membahayakan diri sendiri dan orang lain, misalnya menyetir saat dalam keadaan mabuk atau teler. Gejala pecandu dari golongan remaja umumnya berupa menurunnya prestasi akademik, sering tidak masuk sekolah, dan tidak tertarik aktivitas sosial di luar sekolah.
Mereka juga tampak kehilangan energi dan motivasi, berpenampilan lusuh, sering mengurung diri, serta mengalami perubahan drastis dalam bersosialisasi dengan teman dan keluarga.
#GOOGLE_ADS#
4 Terapi yang Dapat Bantu Atasi Kecanduan Narkoba
Rehabilitasi narkoba merupakan solusi permasalahan narkoba yang masih sering diperdebatkan. Dalam pelaksanaannya, sebagaimana dilansir dari Jurnal Sosio Informa, pelaksanaan rehabilitasi pecandu narkoba memerlukan kerja sama berbagai pihak sekaligus.
Beberapa pihak tersebut, antara lain adalah penegak hukum, tenaga kesehatan, hingga keluarga pecandu. Lantas, seperti apa sebenarnya cara rehabilitasi bagi pengguna narkoba?
Narkoba merupakan salah satu obat yang menimbulkan efek candu cukup kuat. Dilansir dari laman Hazelden Betty Ford Foundation, sebanyak 9 persen pengguna narkoba mengalami kecanduan. Untuk mengatasinya, empat terapi evidence-based atau berdasarkan sains berikut dapat dilakukan:
1. Dialectical Behavioral Therapy (DBT)
Terapi ini bertujuan untuk merubah perilaku pecandu narkoba. Dalam prosesnya, pecandu narkoba akan dilatih untuk memecahkan masalah dan mengakui kesalahannya. Melalui proses tersebut, pecandu diharapkan mampu mengubah perilaku kecanduannya.
2. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Terapi ini biasanya diawali dengan upaya untuk mengenali jalan pikiran pecandu. Dengan mengetahui jalan pikiran pecandu, pola pikir yang berpotensi membuat rasa candu semakin parah dapat diketahui. Melalui terapi ini, pola pikir tersebut akan diubah atau dihilangkan sehingga rasa candu juga menghilang.
3. Acceptance and Commitment Therapy (ACT)
Berbeda dengan dua terapi sebelumnya, terapi yang satu ini lebih memberikan peran besar kepada pecandu sendiri. Pecandu akan dituntut untuk mempunyai kesadaran bahwa hal yang ia lakukan adalah salah. Dengan demikian, secara sadar, pecandu akan dapat mengikis kecanduannya secara perlahan.
4. Motivation-Assisted Therapy (MAT)
Terapi ini melibatkan peran seorang ahli untuk menjadi “motivator” bagi pecandu narkoba. Seorang ahli ini akan menuntun pecandu untuk menggali segala macam kerugian yang didapatkan dari kecanduannya. Dengan begitu, rasa kecanduan dari pecandu akan dapat terkikis secara perlahan.
#GOOGLE_ADS#
Keluar dari Kecanduan Narkoba Bersama Ashefa Griya Pusaka
Ashefa Griya Pusaka merupakan Pusat Rehabilitasi Narkoba swasta yang punya visi dan misi untuk menyelamatkan generasi bangsa khususnya kaum muda produktif Indonesia untuk bebas dari ketergantungan narkoba.
Dengan tagline "Pulihkan Dirimu dan Selamatkan Generasimu", menunjukan keseriusan Ashefa Griya Pusaka dalam melakukan pelayanan rehabilitasi baik secara medis dan sosial bagi para korban penyalahgunaan narkoba. Berikut ini kelebihan Ashefa Griya Pusaka:
-Program Lengkap dan Utuh
Hanya dengan memberikan program rehabilitasi narkoba secara utuh dan lengkap, Ashefa sendiri diharapkan ikut berperan dan mendukung program Pemerintah. Misalnya saja seperti P4GN (Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkotika) yang merupakan termasuk Program Presiden Jokowi.
Program layanan dari rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka biasanya dilakukan melalui pendekatan secara humanis. Bahkan, harus ditangani oleh tenaga yang profesional dan bersertifikasi.
"Hal ini tentunya akan menjadikan Ashefa yang berkomitmen terhadap sebuah program rehabilitasi narkoba. Tempat ini selalu mengutamakan Mutu Pemulihan bagi setiap pasien yang nantinya akan menjalankan program di Ashefa," kata Program Manager Ashefa, Teguh Juli Hastanto, melalui siaran pers.
-Pengembangan Diri dan Produktif
Tempat ini tidak hanya memberikan sebuah layanan program pemulihan bagi pasien saja. Sehingga Ashefa ini juga akan melakukan program pengembangan diri serta produktif bagi pasien.
Hal ini tentunya harus sesuai dengan program 3P (Pengembangan Diri, Pulih, serta Produktif). Hal ini tentunya akan menjadi program andalan di Ashefa bagi setiap Pasien.
-Menggali Potensi Diri
Melalui adanya sebuah program pengembangan diri, yang dimaksudkan untuk menggali potensi diri dari individu pasien. Hal ini tentunya agar pasien tersebut mempunyai kemampuan serta bisa produktif.
Ini dilakukan setelah pasien menyelesaikan sebuah program rehabilitasinya. Wujud nyata dari Ashefa Griya Pusaka terbaik untuk mendukung program pemerintah tampak adanya dari delapan cabang Ashefa yang sudah berdiri.
Tidak berhenti disitu saja, Ashefa sendiri terus melakukan komitmennya dalam membuka cabang lainnya di seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini tentunya dimaksud agar masyarakat lebih mudah untuk memperoleh akses pelayanan rehabilitasi narkoba Ashefa. Sementara itu, Ashefa juga akan langsung memberikan opsi bagi masyarakat.
Dengan begitu, masyarakat dapat mengakses layanan rehabilitasi narkoba di Indonesia, dengan facility lebih nyaman, tenang, aman serta karyawan begitu ramah. Hal ini tentunya akan membuat setiap pasien bisa langsung fokus terhadap program pemulihannya.
#GOOGLE_ADS#
Tidak hanya pasien saja yang dapat langsung menjalankan Program Rehabilitasi. Melainkan seluruh keluarga bisa langsung mendapatkan program melalui Family Dialog.
Program family dialog ini berguna sekali agar keluarga bisa langsung mendapatkan pemahaman. Bahkan, langsung diharapkan untuk melakukan pemecahan permasalahan adiksi yang dialami oleh pasien.
Ashefa yang sudah mempunyai sebuah ISO 9001:2015 yang terus mendukung program pemerintah. Hal ini tentunya untuk memberikan pelayanan rehabilitasi narkoba secara utuh dan mengutamakan mutu pemulihan bagi pasien.