TangerangNews.com
Polisi Sulit Indentifikasi Mutilasi di Tanjung Pasir
| Selasa, 15 Februari 2011 | 17:20 | Dibaca : 20228
Petugas kamr mayat RSUD Kabupaten Tangerang menunjukan potogan korban multilasi. (tangerangnews / rangga)
TANGERANGNEWS-Potongan kepala dan tangan yang ditemukan di tepi pantai Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang pada Minggu (13/02/2011) siang. Tepatnya, di Kampung Garapan RT 02/06 Desa Tanjung Pasir sulit diketahui identitasnya..
Itu lah yang diungkapkan, Kapolres Metro Kabupaten Tangerang, Kombes Pol Wahyu Widada ketika dihubungi TangerangNews, Selasa (15/02/2011). “Belum, belum ada keterangan lebih lanjut soal kasus multilasi ini. Karena memang, penyelidikan akan dimulai dari ditemukannya identitas diri korban. Nah, sekarang ini, kita masih mencari tahu identitas dari si pemilik kaki, tangan dan kepala itu,” katanya.
Ditanya soal hasil autopsi, Kapolres mengatakan, jenazah yang hancur menyulitkan autopsi. “Kami belum dapat hasil autopsi, karena memang jenazahnya sudah hancur, sudah sulit dikenali,” tegasnya.
Petugas Kamar Jenazah RSUD Kabupaten Tangerang Supriatna saat ditemui TangerangNews membenarkan pihaknya kesulitan mengidentifikasi korban, karena minimnya potongan tubuh yang bisa mengarahkan kepada identitas korban. Selain itu, kondisi mayat yang sudah membusuk juga menjadi kendala.
“Mayatnya cuma sepotong dan hancur karena membusuk, jadi belum bisa dikenali. Mungkin kalau ada jari tangan bisa diperiksa sidik jarinya,” ungkapnya, Selasa (15/2).
Menurut Supriatna, potongan tubuh ini akan diperiksa secara khusus oleh dokter forensik guna mengetahui identitas korban. “Ini tidak bisa diautopsi. Nanti akan diperiksa DNA, mungkin hasilnya bisa diketahui 3-4 hari lagi,” tambahnya. Hingga saat ini, dua potongan tubuh korban mutilasi berupa kepala dan kaki kanan masih tersimpan di kamar jenazah RSUD Kabupaten Tangerang.
Diketahui sebelumnya, warga pinggir pantai Tanjung Pasir menemukan potongan tubuh tersebut menyatu dengan sampah-sampah dalam keadaan sudah hancur dan sulit dikenali pada Minggu (13/02) siang. Pihak Kepolisian memperkirakan, potongan mayat korban multilasi itu sudah dibuang lebih dari seminggu.(DIRA DERBY/RANGGA ZULIANSYAH)