TangerangNews.com

Oldstar Persita Tangerang Doa Bersama Korban Tragedi Kanjuruhan

Dimas Wisnu Saputra | Minggu, 9 Oktober 2022 | 15:52 | Dibaca : 447


Oldstar Persita Tangerang doa bersama kepada korban tragedi Kanjuruhan, Malang, di Lapangan Firman Utina Gemilang, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Sabtu 8 Oktober 2022 malam. (@TangerangNews / Dimas Wisnu Saputra)


TANGERANGNEWS.com-Oldstar Persita Tangerang ikut mengenang tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang menghilangkan ratusan nyawa para suporter pada pekan lalu.

Kegiatan tersebut digelar di Lapangan Firman Utina Gemilang, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu 8 Oktober 2022 malam.

Pembina Oldstar Persita Tangerang Maesyal Rasyid mengatakan tragedi di Kanjuruhan menjadi catatan kelam bagi seluruh masyarakat dan insan sepak bola, bukan hanya secara nasional tetapi juga di seluruh dunia.

"Kita semua pastinya turut berduka cita yang mendalam. Tragedi ini pun kami harap jadi tragedi terakhir. Jangan terulang lagi dan harus jadi perhatian semua pihak," ungkap Maesyal.

Dengan peristiwa kelam tersebut, dia berharap agar tim pelaksana sepak bola, selalu menjunjung sportivitas dan masing-masing fans dapat menjadikan kejadian itu pelajaran berharga supaya bisa tertib lagi.

"Kita mohon ke tim pelaksana apabila nanti sudah sudah digelar lagi pelaksanaan sepak bola di Malang, terutama dalam Liga 1, maka bisa dilakukan dengan tertib, lancar dan sesuai aturan, begitu juga dengan para fans agar bisa menjaga kondisi situasi," ujarnya.

Sementara itu, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Raden Romdhon Natakusuma mengapresiasi kegiatan tersebut dan mengimbau semua pihak agar menjaga kondusivitas pemain, official, hingga semua insan sepak bola di mana pun berada.

"Kegiatan ini juga untuk meningkatkan rasa persatuan di antara kita semua dan juga bisa meningkatkan segala prestasi sepak bola Indonesia," tuturnya.

 

Hadir pada acara tersebut antara lain yaitu Ketua MUI Kacamatan Pasar Kemis, Camat Pasar Kemis Soni Karsan, pemain legendaris Persita seperti Firman Utina, Wiganda Saputra, Ilham Jaya Kusuma, dan pemain Persita di era 1980-an.

 

Diketahui, Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, menjadi keprihatinan nasional sekaligus sebagai catatan kelam dunia sepak bola di tanah air yang menewaskan 131 orang dan 574 Luka-luka.