TangerangNews.com

Pelajar Tangerang Bandel Ikut Tawuran Bakal Dikeluarkan dari Sekolah

Dimas Wisnu Saputra | Kamis, 3 November 2022 | 15:41 | Dibaca : 553


Deklarasi pelajar Se-kabupaten Tangerang anti tawuran, di Lapangan Puspemkab Tangerang, Kamis 3 November 2022. (@TangerangNews / Dimas Wisnu Saputra)


TANGERANGNEWS.com-Pelajar se-Kabupaten Tangerang melakukan damai anti tawuran di Lapangan Maulana Yudhanegara, Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Kamis, 3 November 2022.

Dalam deklarasi yang diikuti oleh sekitar 570 siswa dari 310 SMA dan SMK ini, para pelajar yang kedapatan terlibat tawuran akan langsung ditindak tegas dengan dikeluarkan dari sekolah.

"Sekolah akan mengeluarkan anak-anak yang melakukan tindakan anarkis seperti tawuran setelah deklarasi ini," kata Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten wilayah Kabupaten Tangerang Mohammad Bayuni.

Sanski tegas itu merupakan komitmen fakta integritas telah disetujui di sekolah masing-masing, untuk mengurangi potret buram para pelajar terkait tawuran.

"Ini bukan hanya sekali, intinya semua sekarang berikhtiar, bagaimana cara meminimalisir kegiatan yang bar-bar seperti tawuran itu tidak terulang lagi," ujarnya.

Adapun upaya lainya, pihaknya sudah membuat himbauan kepada sekolah dan sekolah meneruskan ke orang tua siswa untuk melakukan pengawasan terhadap anaknya. Sekolah juga harus mewajibkan siswanya ikut aktivitas ekstrakulikuler.

"Harus melibatkan pengawasan khusus dari wali kelas ke siswa-siswinya serta bekerja sama dengan Muspika, Binamas, Babinsa di wilayah setempat. Ini harus dilakukan bersama-sama," terang Bayuni.

Terkait media sosial yang dimanfaatkan pelajar untuk janjian untuk tawuran, Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten juga tengah melakukan penyelidikan terhadap akun-akun yang terindikasi terlibat.

"Di beberapa sekolah kadang kita melihat beberapa akun, nah akun-akun ini biasanya yang bahasanya formal, 'mari kita rapat, mari kita kumpul, mari kita pembinaan'. Akun-akun itu kita sedang selidiki. Kita juga libatkan OSIS untuk pengawasannya," jelas Bayuni.