TangerangNews.com

Gempa M 7,8 Luluh Lantakkan Turki hingga Gedung Runtuh, Begini Cara Merancang Bangunan Tahan Gempa

Fahrul Dwi Putra | Selasa, 7 Februari 2023 | 10:52 | Dibaca : 702


Tangkapan layar gedung runtuh akibat gema M 7,8 di Turki, Senin 6 Februari 2023. (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com- Gempa dahsyat berkekuatan Magnitudo (M) 7,8 mengguncang wilayah Turki pada, Senin 6 Februari 2023.

Melansir dari CNBC Indonesia, dilaporkan setidaknya gempa tersebut telah menelan korban sebanyak 14.500 orang luka-luka, dan 3.800 korban jiwa.

Selain itu, dalam rekaman video amatir yang mendokumentasikan detik-detik gempa terjadi, tampak banyak bangunan yang runtuh.

Dikabarkan sebanyak 4.900 bangunan rata dengan tanah akibat guncangan gempa yang berpusat di Kahramanmaras, Provinsi Gaziantep, Turki tersebut.

Dahsyatnya gempa tersebut diduga lantaran kedalamannya 18 km permukaan bumi atau sangat dangkal sehingga energi getaran yang ditimbulkan bersifat lebih menghancurkan seperti dikutip dari antaranews.com.

Oleh karena itu, berikut adalah sejumlah cara membuat bangunan yang tahan gempa seperti dikutip dari kanal Youtube CNN Indonesia, Selasa 7 Februari 2023.

 

Struktur Bangunan Sederhana

Bangunan yang tahan gempa saat proses konstruksi strukturnya dibuat sederhana. Selain itu bangunan tersebut mampu merespon gempa, bertahan, dan meredam getaran gempa.

Sifat bangunannya pun fleksibel. Hal ini karena struktur bangunan yang sederhana, tidak ribet, tidak kompleks, dan simetris memiliki kemampuan untuk menahan beban yang lebih besar dibandingkan dengan bangunan yang strukturnya lebih kompleks.

 

Pondasi Bangunan Tahan Gempa

Untuk menahan gempa, pondasi merupakan struktur yang paling utama untuk diperhatikan lantaran fungsinya sebagai penyalur beban ke tanah.

Pondasi wajib dibangun pada tanah yang keras dan stabil dengan minimal kedalaman 60 hingga 70 cm. Disarankan, pondasi terhubung dengan sabuk pondasi atau slove yang diberi lapisan pasir guna meredam getaran.

Sabuk pondasi ini harus terkait kuat dengan pondasi dan tidak diletakkan terlalu dekat dengan dinding.

 

Bobot Bangunan Ringan

Dalam merancang bangunan tahan gempa, perlu memperhatikan bahan-bahan bangunan yang dipakai, disarankan bahan-bahan tersebut bersifat ringan.

Konstruksi atap sebagai bagian penutup bangunan bagian atas sebaiknya menggunakan material ringan seperti galvalum. Kemudian, bata ringan untuk dinding, baja ringan dan beton bertulang untuk struktur bangunan.

Sebab, bangunan dengan material yang lebih berat dapat berisiko runtuh yang lebih besar saat terjadi gempa bumi.

 

Dibangun Secara Monolit

Monolit merupakan beton bertulang monolitik yang dituangkan secara langsung di lokasi pembangunan serta detail strukturalnya tidak terpisahkan, artinya pondasi tersebut akan lebih tahan lama dan memiliki ketahanan yang baik dalam memikul beban bangunan tahan gempa.

Selain itu, struktur beton bertulang tersebut juga menjadi struktur yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan jenis struktur lain, seperti struktur baja dan struktur komposit.

 

Tinggi Bangunan Tahan Gempa

Perhatikan tinggi bangunan, usahakan agar tidak melebihi 4 kali lebar bangunan. Denah bangunan juga sebaiknya dirancang secara sederhana berbentuk lingkaran atau hanya segi empat.

 

Demikian beberapa cara merancang bangunan tahan gempa untuk meminimalisir risiko akibat getaran gempa yang sewaktu-waktu dapat terjadi.