TANGERANGNEWS.com- Salah satu rukun puasa Ramadan adalah dengan niat. Sebab, tidak mungkin berpuasa dalam keadaan yang tidak disengaja.
Ada banyak versi dari lafaz niat puasa Ramadan yang dikemukakan oleh para ulama, semua itu dapat dilafalkan sesuai keinginan karena niat yang sesungguhnya datang dari hati.
Namun, berikut adalah niat puasa Ramadan yang paling populer dan sering dilafalkan lengkap dengan lafaz arabnya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'aala.
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
Niat puasa tersebut biasanya dilafalkan setiap selesai salat tarawih dan witir di malam hari sebelum berpuasa, atau saat selesai menyantap hidangan sahur.
Jika tidak melafalkan niat pada malam hari atau usai santap sahur, maka puasa dianggap tidak sah namun ada pengecualian.
Menurut pandangan ulama, jika di malam harinya memiliki kesibukan hingga lupa untuk niat atau kebablasan saat sahur maka puasanya masih dianggap sah, dengan catatan hal tersebut memang benar-benar lupa tanpa unsur kesengajaan.