TangerangNews.com

Limbah Pakaian Disulap Jadi Koleksi Busana Keren di JF3 2023 SMS Tangerang

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 20 Juli 2023 | 05:59 | Dibaca : 601


Koleksi busana dari bahan baku limbah kain karya brand lokal Control New dan Setali Indonesia, di JF3 2023 Summarecon Mal Serpong (SMS) Tangerang, Rabu, 19 Juli 2023. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Brand lokal Control New dan Setali Indonesia, menampilkan koleksi busananya yang berbahan baku limbah pakaian bekas dalam ajang JF3 2023 di Summarecon Mal Serpong (SMS) Tangerang, Rabu, 19 Juli 2023.

Dengan mengangkat tema Reuse and Reboot, kedua brand tersebut mengubah limbah kain menjadi barang-barang handmade yang baru, otentik, dan ekspresif melalui proses daur ulang.

Ada sekitar 30 koleksi yang ditampilkan mulai dari jaket, kimono, blazer, kemeja, celana, bucket hat hingga tas.

Evi Natalia, desainer Setali Indonesia mengatakan, dalam membuat koleksi baru tersebut, pihaknya memanfaatkan baju bekas hasil donasi yang mencapai 328 Kg.

Baju bekas itu kembali dipilah dimana yang masih layak kembali dibuat menjadi pakaian baru, sedangkan yang tidak layak dicacah menjadi bahan baku lain.

"Kemudian baju kita buat dengan teknik Boro Shasiko, yakni teknik tradisional Jepang untuk menambal pakaian," katanya di SMS Tangerang.

Menurut Evi, melalui pameran karya busananya di JF3, pihaknya berupaya memberikan alternatif di dunia fashion. Mengingat trend fast fashion yang berkembang sangat cepat sehingga menimbulkan banyak limbah pakaian.

"Sampah fashion ini jumlahnya kedua terbanyak setelah sampah plastik. Kita mau memberikan pesan kalau pakaian sisa masih bisa digunakan, bahkan bisa di-upcycling jadi pakaian baru," ujarnya.

Sedangkan, Afif Musthapa, desainer Control New mengatakan, pihaknya telah lama berfokus pada konsep sustainable fashion, dengan menggunakan limbah kain sebagai bahan utama untuk produk-produknya.

Produk Control New didominasi oleh denim dengan berbagai macam oz dan warna, serta menggunakan beberapa jenis kain lain seperti katun, linen, dan sebagainya.

"Meskipun sabar ini masih sedikit sekali limbah pakaian yang bisa kita serap, tapi seiring dengan masyarakat yang bertambah aware terhadap limbah fashion dan semakin tertarik trend pakaian upcycling, maka bisa lebih banyak lagi limbah yang berkurang," ungkapnya.