TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan memastikan kesiapan seluruh pasukan dalam menghadapi potensi-potensi yang akan terjadi, pada saat peralihan memasuki musim hujan di wilayah tersebut.
Hal ini mengingat banjir besar yang terjadi di Tangsel pada musim hujan tahun 2020 lalu.
"Musim penghujan di tahun 2023 ini mengalami kemunduran. Kita mesti ingat bersama di tahun 2019 terjadi keterlambatan musim hujan, dan justru diikuti banjir besar saat memasuki tahun 2020," ucap Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana dan Gelar Pasukan BPBD Kota Tangsel, Sabtu 11 November 2023.
Untuk diketahui, banjir yang terjadi pada pada 1-2 Januari 2020 lalu, merendam 119 titik Kota Tangsel. Sebanyak 18 ribu jiwa terdampak banjir, dengan korban meninggal dunia mencapai 4 orang.
Korban terbanyak berada di Kecamatan Pondok Aren, Setu, Pamulang, Serpong Utara, Ciputat, Serpong, dan Ciputat Timur.
Banjir tersebut juga merusak sejumlah fasilitas yang menyebabkan kerugian mencapai Rp28 miliar, seperti dikutip dari Okezone, Minggu 12 November 2023.
Untuk itu, Benyamin menginstruksikan seluruh jajaran hingga tingkat kewilayahan untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Camat, lurah dan para pengurus RT/RW agar bersama-sama mengantisipasi hal ini. Bisa dilakukan giat bersih-bersih saluran air," ujarnya.
Benyamin juga mengingatkan dinas terkait agar terus siaga dalam penanggulangan bencana yang waktu kedatangannya tidak bisa diprediksi.
Sebab hanya dengan kesiapsiagaan dan kerja sama yang baik, dapat meminimalisir dampak bencana yang mungkin terjadi.
"Oleh karena itu perlu adanya koordinasi dan kolaborasi yang baik dalam proses pengurangan risiko bencana di Tangsel. Sebab pada hakikatnya bencana adalah urusan bersama untuk kemanusiaan," tambahnya.
Sutang, Kepala BPBD Kota Tangsel mengatakan apel dan gelar pasukan ini merupakan titik awal dalam kesiapan penanganan bencana yang baik.
Apalagi, peralihan musim menuju musim hujan sudah mulai nampak di Tangsel.
"Kita gelar pasukan untuk memastikan sejauh mana kekuatan kita untuk melakukan penanganan bencana. Sampai saat ini, BPBD masih mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang masih terdampak fenomena el nino, kemarau panjang dan kekeringan," terangnya.