TangerangNews.com

Di Milad ke-111 Muhammadiyah, Dirut PLN Sampaikan Isu Lingkungan

Fahrul Dwi Putra | Selasa, 21 November 2023 | 18:48 | Dibaca : 241


Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menghadiri diskusi Global Forum for Climate Movement: Promoting Green dalam rangka Milad ke-111 tahun Persyarikatan Muhammadiyah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, Jumat, 17 November 2023. (@TangerangNews / Istimewa )


TANGERANGNEWS.com- Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan pentingnya kolaborasi global dalam mengatasi permasalah lingkungan. 

Salah satunya ialah menghadapi tantangan perubahan iklim.

Hal itu disampaikan Darmawan saat menghadiri diskusi Global Forum for Climate Movement: Promoting Green dalam rangka Milad ke-111 tahun Persyarikatan Muhammadiyah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, Jumat, 17 November 2023.

Menurut Darmawan, permasalahan perubahan iklim hanya dapat diatasi dengan kolaborasi global.

"Kunci untuk memerangi perubahan iklim adalah bagaimana komunitas global berubah dari terfragmentasi menjadi bersatu menjadi berjuang,” ujar Darmawan.

Pasalnya, setiap ton emisi CO2 yang timbul antara satu tempat dengan tempat lainnya akan menimbulkan dampak kerusakan yang sama. 

Oleh karena itu, Darmawan menegaskan pihaknya membatalkan rencana pembangunan proyek PLTU batubara sebesar 13 Gigawatt (GW) sejak tiga tahun lalu.

Hasilnya, Indonesia berhasil terhindar dari 1,8 miliar ton emisi CO2 dalam kurun 25 tahun.

Lalu, PLN melakukan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) paling hijau atau green RUPTL untuk mencapai target Net Zero Emissions pada 2060.

Saat ini, PLN juga tengah 

Lebih lanjut, PLN juga menyiapkan strategi andal yang disebut Acceleration Renewable Energy Development (ARED) guna mempercepat transisi energi. 

Hal ini untuk mengatasi sejumlah tantangan seperti ketidaksesuaian antara lokasi pembangkit listrik berbasis EBT dengan episentrum kebutuhan listrik.

”Kami menghadapi beberapa tantangan. Ketidaksesuaian antara lokasi pembangkit listrik tenaga air skala besar dengan episentrum permintaan," tutur Darmawan.

Melalui ARED, kata Darmawan, potensi intermitensi dari EBT mampu diputus. Bahkan potensi EBT yang ada mampu dimaksimalkan. 

Dia mencontohkan bauran dari energi angin dan surya tanpa ARED hanya mampu diakses sebesar 5 GW saja, dengan ARED ini mampu ditingkatkan menjadi 28 GW.

"Dengan hadirnya Smart Grid dan Flexible Generation, penambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin dan surya meningkat hampir enam kali lipat dari 5 GW menjadi 28 GW pada tahun 2040," tambah Darmawan 

Senada, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyebut lingkungan yang sehat hanya bisa terwujud melalui komitmen bersama untuk menyelamatkan dan merawat lingkungan.

'Sebab ini adalah tanggung jawab kita sebagai manusia dan tanggung jawab sebagai muslim yang diberi tugas menjadi khalifatullah untuk merawat lingkungan dan menciptakan kemakmuran di muka bumi," tutupnya.

Sebagai informasi, diskusi global tersebut melibatkan akademisi, praktisi, sekaligus pembuat kebijakan dari 13 negara. 

Adapun 13 negara yang terlibat antara lain Malaysia, Filipina, Singapura, Belanda, Kenya, Papua Nugini, Inggris, Australia, Maroko, Norwegia, Jepang, Amerika Serikat, dan Vatikan.