TangerangNews.com

Jelang Nataru Inflasi di Banten Capai 3,03%, Paling Banyak dari Beras

Fahrul Dwi Putra | Selasa, 5 Desember 2023 | 18:42 | Dibaca : 268


Ilustrasi sembako beras. (Istimewa / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi di Provinsi Banten jelang hari besar keagamaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) secara year on year pada November 2023 sebesar 3,03 persen.

Berdasarkan data tersebut komoditas bahan pokok pangan masih menjadi penyumbang terbesar yang menjadi pemicu inflasi secara fluktuatif, yakni beras dengan andil inflasi sebesar 0,48 persen, sementara cabai merah 0,31 persen.

"Dan berdasarkan kondisi itu kita sedang menindaklanjuti tentunya sesuai dengan arahan Kemendagri," kata Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar pada Senin, 04 Desember 2023.

Al Muktabar memaparkan, pihaknya akan melalukan berbagai upaya pengendalian inflasi, seperti stabilisasi pasokan dan harga pangan dengan mengawasi jalur sistem distribusi. 

Selain itu, menjelang hari besar keagamaan nataru juga menjadi sorotan dengan melakukan peningkatan cadangan pangan dan memperketat pengawasan pasokan bahan pangan.

"Tindak lanjut itu kita lakukan bersama-sama agar antar daerah memiliki ketahanan pangan yang baik dan siap menyambut Nataru itu," ungkapnya.

Adapun langkah-langkah lainnya yang akan ditempuh di antaranya pelibatan badan usaha, mengefektifkan komponen zakat, operasi pasar murah secara terus menerus, sidak ke pasar secara intens, akses ke distributor bersama TNI/Polri dan Kejati, kerja sama antar daerah dengan mendorong BUMD, gerakan menanam serta mengoptimalkan TP PKK, penggunaan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) dan Dana Insentif Daerah (DID), hingga program-program spesifik yang dilakukan Forkopimda Provinsi Banten.

Lanjut Al Muktabar, langkah pengendalian inflasi tentunya memerlukan kolaborasi dan kerja sama dari berbagai pihak, baik lingkup bupati, wali kota, forkopimda, hingga DPRD agar situasi dan kondisi tetap stabil terjaga.

Dia pun mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik apalagi sampai melakukan panic buyin. Sebab, Al Muktabar menyatakan pihak pemerintah tengah melakukan pemetaan masalah guna melakukan langkah tepat penyelesaian.

"Maka dengan itu masyarakat diharapkan untuk tetap tenang tidak perlu panik," tutupnya.