TangerangNews.com

Menggaet “Pasar Politik” Pemilu 2024

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 8 Januari 2024 | 00:02 | Dibaca : 436


Ketua KPU Kota Tangerang Ahmad Syailendra. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


Oleh: Ahmad Syailendra, Pegiat Pemilu.

 

TANGERANGNEWS.com-Dinamika Politik Pemilihan Umum 2024 semakin meningkat pasca penetapan pasangan calon melaksanakan Presiden dan wakil Presiden melaksanakan kegiatan debat kandidat yang di adakan oleh KPU. Debat Kandidat merupakan bagian tahapan yang dilaksanakan saat di mulainya tahapan masa kampanye.

Kampanye adalah kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk meyakinkan Pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta Pemilu. 

Diketahui Bersama bahwa warga negara Indonesia yang mengusai “Pasar Politik” adalah pemilih muda, Berdasarkan data Daftar Pemilih Tetap Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Juli 2023, 52 persen pemilih 2024 merupakan pemilih muda.

Pemilih berusia 17-30 tahun mencapai 31,23 persen atau sekitar 63,9 juta jiwa, dan pemilih berusia 31-40 tahun sebanyak 20,7 persen atau sekitar 42,4 juta jiwa.

Meski suara kaum muda dianggap bisa menentukan calon pemimpin, namun karakter pemilih muda yang didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z ini adalah mereka mudah mengubah pilihannya atau sering disebut dengan istilah moody dimana mereka mengubah pilihan menyesuaikan dengan suasana hati, pikiran dan emosi.”kata pakar politik Fisipol UGM, Dr. Mada Sukmajati”

 

Loyalitas Pemilih 

Loyalitas harus dicerminkan dengan keterlibatan, ikatan dan dukungan terhadap partai politik, melalui partisipasi aktif. Kemudian loyalitas dapat dilihat dengan adanya keinginan. komitmen dan Tindakan nyata konstituen untuk mencoba menarik orang-orang diluar partainya, (firmansyah, 2008). 

Hubungan relasi menjadi treatmen yang kuat, untuk mendapatkan bentuk perhatian dari Masyarakat pemilih, terutama kaum muda. Model komunikasi politik yang terjadi saat berinteraksi pun harus dapat melihat era disrupsi saat ini. Mungkin saja komunikasi dan “jualan Kampanye” yang di suguhkan secara sederhana dan tidak menjual barang barang yang di anggap berat oleh Masyarakat. 

Pemanfaatan media digitalisasi di rasa sangat penting, KPU mengatur tentang Kampanye melalui media sosial dengan jumlah 20 di masing-masing akun medsos. Siap atau tidak sarana dan prasarana tersebut mesti di siapkan dengan baik, output yang di dapat adalah Masyarakat akan mendapatkan edukasi politik secara baik dan simple dan yang terpenting dapat di terima.  

Bentuk kepedulian terhadap suasana kehidupan Masyarakat (sense-making) dapat membangkitkan situasi hubungan emosional yang akan membuat kedekatan komunikasi menjadi baik. Tentu media komunikasi tersebut dapat di lakukan dengan berbagai macam model dan cara, seperti tatap muka, udara dan komunikasi persuasive secara langsung (door to door) atau dengan media gambar luar ruang, iklan media cetak dan elektronik. 

 

Keterlibatan Aktor Muda 

Berbeda dengan issue gender terkait dengan afirmati action keterwakilan Perempuan 30% dalam politik dan Pencalonan legislative dari partai politik. Actor muda belum menjadi perhatian utama, apalagi partai politik banyak mengusung petahana di masing-masing dapil guna mempertahankan kursi yang sudah ada.

Para actor yang tampil sebagai bagian team pasangan calon presiden dan wakil presiden, merupakan Vote getter yang di harapkan menyumbangkan lumbung suara muda, melalui basis jaringannya. 

Pada level nasional terdapat para actor muda yang di berikan “kekuasaan” untuk menggaet Pasar Politik Pemilu 2024, namun pada level kabupaten/kota hingga akar rumput masih di dominasi oleh para elite partai local yang tergabung dalam koalisi.

Jikapun ada gerakan politik tidak menyentuh pada level bawah, adapun kegiatan-kegiatan seremonial yang sering di lakukan putus di tempat, berhenti. Tidak ada bentuk Gerakan politik yang menyasar setelah itu. 

Problem loyalitas politik hingga terbangunnya sebuah komitmen adalah factor utama dalam mendukung penguatan kelembagaan sebuah Gerakan. Meskipun tahapan kampanye sangat singkat, namun roda waktu dapat di buat menjadi Gerakan politik yang dinamis dan greget.