Oleh: Asrul Haruna, Mahasiswa Tangerang
TANGERANGNEWS.com-Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah sebuah organisasi yang besar dan bernyawa gerakan yakni humanitas, relegiusitas, dan intelektualitas.
Sebagai kader intelektual dan kaum akademisi mestinya kita menyadari betul arah dan tujuan daripada organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dengan basis gerakan trilogi dan tri kompetensi yang termaktub.
Namun jika kita menelaah dan melihat baik-baik sepertinya ada pergeseran dan pembelokan arah dari tujuan sebenar organisasi yang besar ini.
Dengan banyaknya kegaduhan di media sosial akibat statement ketua umum Dewan Pimpinan Pusat yang terkesan mengatasnamakan Muhammadiyah dengan menyebut Anak Muda Muhammadiyah dan angkatan muda Muhammadiyah.
Dari ini ditanggapi langsung oleh Sekjend PP Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed yang mengatakan bahwa kader muhammadiyah yang terlibat didalam tim itu dibebaskan, hanya saja mencatut nama personaliti bukan Muhammadiyah, dan Muhamamdiyah tetap akan netral, namun bukan netral pasif tapi aktif.
Seyogianya sebagai representatif kader IMM dan sebagai Tokoh di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah harus ada batas-batas etika yang jeli diperhatikan agar kemudian tidak menimbulkan stigma oleh masyarakat Muhammadiyah umumnya dan kader-kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah khususnya.
Akhirnya berdampak pada kericuhan serta cuitan-cuitan yang kemudian sarat akan tuntutan dan tidak sedikit yang kecewa dengan tindakan yang dilakukan oleh Ketua Umum Ikatan Mahasiwa Muhammdiyah seperti misalnya PK IMM Aufklarung Teknik, PC IMM Kota Tangerang, PC IMM BAYUMAS.
Karena sudah barang tentu tidak etis mencatut diksi atau kata organisasi Muhammadiyah apalagi AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah) yang seolah-olah mengklaim secara sepihak seluruh kader yang tergabung di dalam Ortom Muhammadiyah.
Maka dari itu dengan pencatutan nama organisasi tersebut saya berharap agar teman teman Komisariat khususnya dan seluruh Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah mampu untuk terus mengawal bagi siapa saja yang kemudian memberikan kesempatan untuk “menjual” nama organisasi, dan sama-sama mengecam keras kegiatan politik praktis bagi siapa saja yang melakukannya agar kemudian tidak adalagi yang melakukan hal serupa dan kita samasama kembalikan marwah organisasi IMM ini sesuai dengan Khittahnya.
Kemudian terakhir pesan saya, khususnya kepada calon ketua umum dewan pimpinan pusat yang hari ini sudah ramai dipertontonkan dimedia sosial agar sama-sama menjaga idealisme dan tidak melakukan kesalahan yang sama agar membawa organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini jauh lebih baik lagi.