TangerangNews.com

Mau Jadi Dokter Sukses? Siapkan 4 Modal Ini Sejak SMA

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 2 Februari 2024 | 18:19 | Dibaca : 324


Ilustrasi mahasiswa Fakultas Kedokteran UPH. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Setiap tahunnya, jurusan kedokteran di berbagai kampus di Indonesia selalu menjadi primadona lantaran banyaknya peminat atau calon mahasiswa. Pada tahun 2023 saja, kedokteran menjadi jurusan favorit di beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Profesi ini dianggap mulia dengan tanggung jawab kemanusiaan yang besar, mulai dari pemeriksaan kesehatan, diagnosis, penyembuhan, memberikan saran kesehatan, hingga mendukung upaya pemerintah untuk menyehatkan masyarakat.

Selain menjadi dokter umum, profesi ini memiliki berbagai kemungkinan karier yang sangat luas, seperti dokter spesialis, tenaga pendidik, PNS, peneliti, konsultan kesehatan, wirausaha, influencer, hingga pemimpin perusahaan atau rumah sakit.

Untuk mencapai impian menjadi dokter, persiapan sejak dini sangat penting mengingat persaingan yang ketat. Berikut adalah empat hal yang bisa dipersiapkan sejak usia pelajar:

 

1. Memiliki Penguasaan di Bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 

Untuk bisa mendalami ilmu kedokteran, kita mesti memiliki pengetahuan yang mantap di bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains yang mencakup Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika.

Saat Kamu duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), memilih jurusan IPA juga menjadi syarat utama untuk bisa menempuh pendidikan kedokteran di perguruan tinggi.

 

2. Nilai rapor yang baik, terutama di bidang IPA

Nilai rapor yang baik dan memenuhi syarat, terutama pada mata pelajaran IPA, menjadi kewajiban bagi para calon mahasiswa kedokteran.

Umumnya, 80 menjadi nilai rata-rata minimal rapor untuk mata pelajaran IPA yang ditentukan oleh fakultas kedokteran di universitas. 

 

3. Kemampuan berbahasa Inggris yang baik

Seorang dokter juga harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik lantaran sebagian besar materi pembelajaran terkait ilmu kedokteran menggunakan bahasa Inggris.

Oleh karena itu, penting untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris selama sekolah agar Kamu siap mempelajari materi berbahasa Inggris. 

 

4. Aktif dalam kegiatan sosial

Selain ilmu pengetahuan alam, seorang dokter juga perlu memiliki pengetahuan yang luas tentang ilmu sosial dan kemasyarakatan.

Saat masih duduk di bangku sekolah, Kamu juga bisa mengasah jiwa sosial dengan cara aktif melayani di lingkungan masyarakat.

Selain mengikuti kegiatan pelayanan masyarakat, melakukan penelitian maupun perlombaan juga bisa menjadi modal untuk memperluas wawasan.

Bagi Kamu yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pelita Harapan (UPH) siap menjadi tempat yang tepat untuk menempuh pendidikan dan mengembangkan diri.

Dengan rekam jejak lebih dari 21 tahun, UPH telah melahirkan ribuan tenaga dokter yang unggul, kompeten, profesional, inovatif, dan memiliki semangat pengabdian kepada masyarakat.

Melalui sistem pembelajaran Problem Based Learning yang diterapkan sejak tahap pendidikan sarjana kedokteran, mahasiswa FK UPH juga ditempa untuk menjadi mandiri serta terus termotivasi mengembangkan diri sendiri.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FK UPH dr. Darien Alfa Cipta, Sp.KJ., M.Sc. menjelaskan pembelajaran di FK UPH menggunakan metode Problem Based Learning yang dilakukan selama tiga kali dalam seminggu.

"Metode ini menekankan mahasiswa untuk lebih banyak diskusi kasus, sehingga mendorong mereka untuk proaktif, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan pemahaman yang mendalam, serta mampu untuk menyampaikan argumen,” kata alumni FK UPH angkatan 2007 ini, Jumat 2 Februari 2024.

Demikian beberapa hal yang bisa dipersiapkan sejak masa sekolah untuk menggapai impian menjadi seorang dokter.

FK UPH siap menjadi tempat bagi untuk menjalani transformasi menjadi calon dokter yang unggul serta profesional medis kelas dunia.

Melalui sistem pembelajaran selama 6,5 tahun yang terdiri dari program pendidikan sarjana hingga profesi, fasilitas kelas internasional, tenaga pengajar berkualitas, hingga jaringan rumah sakit dan industri yang luas. 

“UPH sangat memikirkan mahasiswanya dengan menghadirkan pengalaman belajar yang nyaman, mulai dari lingkungan pertemanannya, solidaritas dari dosen dan alumninya, serta menjunjung tinggi toleransi," kata Reisa Kartikasari Broto Asmoro, alumni FK UPH angkatan 2003.

Wanita yang kini berprofesi sebagai dokter, pembawa acara TV, hingga entrepreneur ini menambahkan adanya jejaring rumah sakit yang luas menjadi bukti bahwa UPH benar-benar menjaga kualitas lulusannya.

"Pengalaman yang saya dapatkan selama kuliah di sini, juga sangat bermanfaat dan relevan ketika diterapkan di lapangan,” ujarnya.