TangerangNews.com

Keseharian Mohamad Septian Alhadi, Pilot Helikopter yang Jatuh di Halmahera

Rangga Agung Zuliansyah, Yanto | Rabu, 21 Februari 2024 | 19:20 | Dibaca : 702


Foto Mohamad Septian Alhadi, warga Kota Tangerang yang jadi korban helikopter jatuh di Halmahera Tengah, Maluku Utara, pada Selasa 20 Februari 2024. (@TangerangNews / Yanto)


TANGERANGNEWS.com-Mohamad Septian Alhadi, pilot helikopter yang jadi korban jatuh di Halmahera Tengah, Maluku Utara, kesehariannya dikenal sebagai orang yang pendiam, namun baik dan tidak pernah neko-neko.

"Anaknya enggak pernah neko-neko, pendiam. Nurut sama orangtuanya, tidak pernah nolak kalau dikasih tahu, makanya anak kesayangan keluarga," ucap ayah korban, Mohammad Tarlan saat ditemui di rumah duka, di Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Rabu 21 Februari 2024.

Septian yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara itu, ingin jadi putera yang berbakti kepada orang tua.

Lulusan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Tangerang tahun 2014 ini, juga dikenal sangat perduli dengan teman-teman angkatannya. 

"Kepada orang tua sangat perduli, pada teman satu angkatannya lebih perduli lagi. Intinya dia ingin jadi orang yang berguna," ungkap Tarlan yang juga Lurah Bencongan Indah, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Tarlan mengungkap, Septian sudah bekerja selama 3 tahun lebih sebagai pilot helikopter di perusahaan taksi udara. Kerjanya pun tak pernah menetap, tapi berpundah-pindah di sejumlah daerah.

Bahkan Septian dikabarkan akan diperomosikan untuk menjadi pilot pesawat yang lebih besar lagi. Namun takdir berkata lain, ia terlebih dahulu dipanggil Yang Maha Kuasa.

"Tuasnya bisa sebulan di Halmahera, sebulan di Balik Papan, sebulan di Kalimantan, sebulan di Jakarta, sudah malang melintang lah. Terakhir dia sempat pulang pas Pemilu 2024 untuk mencoblos, habis itu berangkat lagi," jelasnya.

Saat insiden helikopernya jatuh di Halmahera, orang tua Septian tidak merasakan firasat apapun. Mereka baru mendapat kabar dari rekan Almarhum, pada Selasa 21 Februari 2024, pukul 15.00 WIB.

"Ibunda juga tidak ada firasat apapun kalau kejadian seperti sekarang. Tapi kami sudah menerima dan ikhlas. Kami memohon doa terbaik buat Muhammad Septian Alhadi, semoga dilancarkan segalanya, besok bisa dimakamkan," ujar Tarlan.

Diketahui, Mohamad Septian Alhadi menjadi salah satu korban tewas helikopter yang jatuh di kawasan hutan Halmahera, Maluku Utara, Selasa 20 Februari 2024. 

Selain Septian korban lainnya yakni Capt Agus Sumaryanto (Pilot) dan satu penumpang bernama Umar Ali.

Insiden itu terjadi saat mereka membawa Helikopter Bell 429 PK-WSW milik perusahaan tambang Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) menuju Jiguru.