TangerangNews.com

Waduh! 1.200 Orang Kena DBD di Kabupaten Tangerang, 4 Meninggal

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 7 Maret 2024 | 17:18 | Dibaca : 253


Ilustrasi DBD. (Istimewa / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com-Sebanyak 1.200 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di Kabupaten Tangerang sejak awal tahun 2024 hingga Februari.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, terjadi 600 kasus pada Januari dan 600 kasus pada Februari 2024.

"Jumlah penderita DBD di wilayah Kabupaten Tangerang jika ditotal secara keseluruhan dalam dua bulan terakhir mencapai 1.200 kasus," ucap Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang dr Achmad Muchlis, Kamis 7 Maret 2024.

Kasus yang diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypti tersebut dialami oleh segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia atau lansia.

Seluruh pasien mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan daerah, baik Puskesmas maupun rumah sakit (RS).

"Untuk kasus DBD ini, di bulan Februari ada empat pasien meninggal dunia, di antaranya dari wilayah Panongan, Jambe dan Cikupa," ujar Muchlis.

Dinkes pun menginstruksikan seluruh fasilitas kesehatan baik puskesmas dan rumah sakit milik daerah, untuk meningkatkan kesiagaan sebagai memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Selain itu juga memerintahkan kepada para petugas penyuluh kesehatan di tingkat kecamatan, agar bisa memberikan sosialisasi tentang pencegahan dan bahayanya penyakit DBD.

"Di seluruh tempat kesehatan kita sudah siapkan obat-obatan, fogging nyamuk dan fasilitas pencegah DBD lainnya. Bahkan, kita sudah berkoordinasi agar seluruh Puskesmas dan RS milik daerah serta swasta agar bersiaga," jelas Muchlis. 

Muchlis mengingatkan masyarakat agar dapat memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar, seperti selalu mengecek tempat penampungan air yang bisa menjadi perkembangan jentik nyamuk dan selalu menerapkan gerakan 3M plus yakni Menguras, Menutup serta Mengubur. 

"Imbauan agar warga masyarakat untuk mau memeriksa jentik rumah masing-masing (satu rumah satu jumantik) untuk menurunkan kasus DBD ini," pungkas Muchlis.