TangerangNews.com

Banten Posisi Keempat Provinsi Paling Banyak Utang Pinjol Sepanjang 2023

Fahrul Dwi Putra | Sabtu, 9 Maret 2024 | 06:31 | Dibaca : 277


Ilustrasi Utang. (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis data provinsi dengan jumlah utang pinjaman online (online) terbanyak sepanjang 2023.

Dalam data Statistik P2P Lending Periode Desember 2023, yang dipublikasikan pada 7 Februari 2024, terungkap Banten menduduki posisi keempat sebagai provinsi paling banyak utang pinjol di Indonesia. Berikut rinciannya dilansir dari Bisnis.com, Sabtu, 9 Maret 2024.

1. Jawa Barat

Provinsi Jawa Barat tercatat menjadi yang tertinggi dalam utang pinjaman online (pinjol) pada Desember 2023, mencapai Rp16,59 triliun. Tingkat kredit macet (TWP90) pada periode tersebut mencapai 3,82%.

2. DKI Jakarta

DKI Jakarta menempati posisi kedua dengan outstanding pinjaman sebesar Rp11,24 triliun dan rasio kredit macet sekitar 3,12%.

3. Jawa Timur

Posisi ketiga ditempati oleh Jawa Timur, mencatatkan utang pinjaman sebesar Rp7,42 triliun dengan rasio kredit macet sekitar 2,79%.

4. Banten 

Banten mengisi peringkat keempat dengan total utang Rp5,03 triliun dan tingkat kredit macet sebesar 2,34%.

5. Jawa Tengah

Jawa Tengah menduduki urutan kelima dalam daftar ini dengan utang pinjaman mencapai Rp4,64 triliun dan tingkat kredit macet sekitar 2,74%.

6. Sumatra Utara 

Provinsi Sumatra Utara menjadi yang tertinggi di luar Jawa, dengan jumlah utang pinjol mencapai Rp1,75 triliun dan tingkat kredit macet sebesar 1,99%.

7. Sulawesi Selatan

Beranjak ke peringkat ketujuh, Sulawesi Selatan mencatat utang pinjol sekitar Rp1,18 triliun, dan tingkat kredit macet mencapai 1,79%.

8. Sumatra Selatan 

Sumatra Selatan berada di peringkat kedelapan dengan utang pinjaman Rp1,08 triliun, dan tingkat kredit macet sekitar 2,72%.

9. Bali

Provinsi Bali juga masuk dalam daftar dengan total utang Rp934,51 miliar dan tingkat kredit macet 1,78%.

10. Lampung

Provinsi Lampung menutup daftar peringkat kesepuluh dengan outstanding pinjaman senilai Rp918,18 miliar dan tingkat kredit macet 2,60% pada Desember 2023.