TANGERANGNEWS.com-Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian. Berdasarkan data, satu orang meninggal setiap 34 detik karena penyakit kardiovaskular.
Serangan jantung adalah kondisi saat otot jantung tidak mendapatkan aliran darah secara mendadak karena hambatan aliran darah.
Penyakit ini bisa menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani karena fungsi jantung terganggu untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Serangan jantung tergolong penyakit serius dan berbahaya. Selain kematian jika tak tertangani, ada beberapa komplikasi berbahaya yang muncul seperti gagal jantung, gangguan irama jantung atau aritmia, henti jantung dan syok kardiogenik.
Perlu diketahui, pada wanita keluhan pada serangan jantung tidak memiliki gejala atau tidak khas.
Untuk pertolongan pertama jika terjadi serangan jantung di rumah, sebaiknya selalu tersedia tensimeter dan obat aspirin.
"Langkah pertama kunyah aspirin 1 tablet, lalu bila tekanan darah pasien sistolik > 100 mmHg bisa diberikan Isosorbide dinitrate 5 mg di bawah lidah," kata dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP, FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Eka Hospital BSD, Rabu 28 Maret 2024.
Nyeri Dada Akibat Serangan Jantung
dr. Bayushi menjelaskan beberapa gejala nyeri dada dan gejala pada penyakit jantung koroner sebagai berikut:
1. Radiasi ke kedua lengan/tangan
2. Radiasi ke pundak/lengan kanan
3. Nyeri di dada tengah
4. Nyeri memberat dengan aktivitas
5. Disertai keringat dingin
6. Muntah-muntah
7. Sesak napas
8. Rasa seperti tercekik
9. Nyeri di daerah gigi
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala serangan jantung, penting untuk segera mengambil langkah-langkah berikut ini:
1. Panggil Layanan Darurat
Segera hubungi nomor darurat segera untuk mendapatkan bantuan medis.
2. Jangan Menunda
Jangan menunda atau mencoba menangani sendiri gejala tersebut. Setiap detik sangat berharga selama serangan jantung.
3. Mengambil Obat Darurat (Jika Diberikan)
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sudah memiliki obat darurat untuk serangan jantung, seperti nitrogliserin, gunakan sesuai petunjuk dokter.
4. Menunggu Bantuan
Sementara menunggu bantuan medis tiba, cobalah untuk tetap tenang dan nyaman. "Duduk atau berbaring dalam posisi yang nyaman, tetapi jangan berusaha melakukan aktivitas fisik yang berat," ujar dr. Bayushi.
Diagnosis Serangan jantung
Menurut dr. Bayushi, ada beberapa cara dokter untuk mendiagnosis serangan jantung seperti pemeriksaan fisik dan menilai jantung dengan stetoskop.
Seperti melalui tes elektrokardiogram (EKG) untuk melihat kerusakan jantung apabila terjadi perubahan kelistrikan jantung. Tes darah (enzim jantung) untuk melihat kerusakan jantung dan memastikan serangan jantung.
"Lalu, angiografi koroner dengan cara memasukkan cairan ke pembuluh darah menggunakan x-ray, untuk melihat proses aliran darah ke jantung, dilakukan jika kondisi pasien stabil," terangnya.
Kemudian, CT-scan jantung dan MRI jantung untuk mengetahui tingkat kerusakan jantung, serta uji radionuklir untuk mengukur aliran darah menuju otot jantung.
"Ekokardiografi (USG jantung) baik dengan atau tanpa stress test untuk melihat lokasi kerusakan jantung. Rontgen dada untuk melihat kondisi jantung ada pembesaran atau ada cairan pada paru-paru. Treadmill test untuk mengukur respons kerja jantung dan pembuluh darah ketika beraktivitas," jelas dr. Bayushi.
Pengobatan Serangan Jantung
dr. Bayushi menjelaskan cara mengobati serangan jantung mungkin berbeda-beda tergantung penyebab serangan jantung yang dialami.
"Biasanya dokter akan melakukan kateterisasi jantung untuk melihat lokasi pembekuan darah, baru kemudian menyuntikkan zat kontras ke pembuluh darah agar bisa melihat proses aliran darah sehingga lokasi penyumbatan ditemukan," terangnya.
Ada beberapa tindakan medis berupa operasi yang dilakukan dokter dalam penanganan serangan jantung antara lain:
1. Angioplasti
Tindakan medis untuk membuka arteri koroner yang mengalami penyumbatan dan penyempitan menggunakan balon.
2. Stent
Memasukkan tabung wire mesh ke arteri agar tetap terbuka setelah tindakan angioplasti.
3. Pacemaker
Memasang alat pacu jantung untuk membantu menjaga detak jantung tetap normal.
4. Operasi bypass jantung
Tindakan medis dengan prosedur mengalihkan fungsi arteri koroner rusak dengan mencangkokkan pembuluh darah baru dari organ tubuh lain.
5. Operasi katup jantung
Tindakan medis dengan mengganti katup jantung rusak dengan katup yang sehat.
6. Transplantasi jantung
Mengganti jantung yang sudah parah dengan jantung baru dari pendonor.
7. Pemberian obat
Selain tindakan medis pembedahan, dokter akan memberikan obat-obatan seperti obat pengencer darah, obat pelebar pembuluh darah (Nitrogliserin), obat penghancur bekuan darah (antiplatelet dan Clopidogrel), obat penghilang rasa sakit, dan obat tekanan darah tinggi (bila disertai tekanan darah tinggi)
Pencegahan Serangan Jantung
Mencegah serangan jantung bisa dilakukan dengan cara menjaga kesehatan dan mengurangi risikonya seperti makan makanan bergizi dan menjaga pola makan dan tidak mengonsumsi alkohol berlebihan.
"Juga jangan merokok, olahraga teratur, mengelola stress dan rajin periksa kesehatan secara rutin," terang dr. Bayushi.
MYCardia Eka Hospital, Pusat Aritmia Jantung & Intervensi
Beruntungnya kini sudah ada MYCardia Eka Hospital sebagai pusat layanan jantung dan pembuluh darah yang lengkap serta dapat menangani berbagai masalah tersebut.
Sebagai pusat aritmia dan kelistrikan jantung, MYCardia Eka Hospital dilengkapi dengan teknologi terbaru, salah satunya ablasi beku (cryoablation). "Dengan teknologi ini tindakan ablasi aritmia jantung bisa dilakukan lebih cepat dan efektif," kata dr. Bayushi.
Ada juga pemasangan alat pacu jantung untuk mengobati aritmia jantung. Tim dokter dari MYCardia Eka Hospital bahkan sudah mencatat prestasi atas keberhasilan pemasangan alat pacu jantung terkecil di dunia atau Micra, sebagai terobosan terbaru di dunia Kedokteran Indonesia.