TangerangNews.com

Peringati Hari Bumi 2024, Google Doodle Tampilkan Gambar Cagar Alam dan Taman Nasional

Fahrul Dwi Putra | Senin, 22 April 2024 | 08:59 | Dibaca : 227


Google Doodle memperingati Hari Bumi 2024 (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com- Perusahaan mesin pencari tersbesar di dunia, Google menampilkan Doodle sedikit berbeda dari biasanya. Hal ini dalam rangka memperingati Hari Bumi 2024 yang jatuh pada Senin, 22 April 2024.

Tiap huruf yang membentuk kata "Google" diubah sedemikian rupa agar menyerupai keindahan alam dan keanekaragaman hayati dari seluruh dunia. Menurut Google, hal itu sebagai pengingat pentingnya langkah konkret untuk mengatasi krisis iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Dilihat dari laman resminya, Google melakukan pengamatan melalui satelit untuk mencari tempat-tempat di Bumi yang menyerupai angka 0 sampai 9 dan huruf a hingga z, sehingga nantinya dapat dibentuk menjadi Doodle menggunakan izin dari Airbus, CNES/Airbus, Copernicus, Maxar Technology, dan USGS/NASA Landsat.

Berikut penjelasan tempat-tempat yang digunakan untuk membentuk kata Google.

"Di seluruh dunia, orang semakin sering mencari cara-cara untuk hidup secara lebih berkelanjutan di Google. Hari Ini lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia akan merayakan Hari Bumi, sebagai pengingat untuk melakukan kebiasaan berkelanjutan sepanjang tahun, dan untuk melanjutkan pekerjaan yang diperlukan untuk melestarikan air, listrik, dan sumber daya lainnya," kata Google.

Sebagai informasi, Hari Bumi pertama kali diusulkan pada tahun 1969 oleh aktivis perdamaian John McConnell, dirayakan setiap tanggal 22 April sebagai perayaan global untuk mendukung perlindungan lingkungan. 

Acara ini dikoordinasikan oleh EARTHDAY.ORG dan telah melibatkan lebih dari 1 miliar orang di lebih dari 193 negara. Awalnya diadakan pada 22 April 1970 di Amerika Serikat, Hari Bumi telah berkembang menjadi gerakan global dengan tema resmi tahun 2024 adalah "Planet vs. Plastik," dan tahun 2025 akan menjadi peringatan Hari Bumi ke-55.

Saat itu, Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson mengusulkan Hari Bumi pada tahun 1970, dengan bantuan aktivis muda Denis Hayes sebagai Koordinator Nasional. Acara ini awalnya bertujuan untuk menjadi demonstrasi nasional di Amerika Serikat, tetapi berkembang menjadi perayaan global. 

Hari Bumi pertama, didukung oleh berbagai mitra termasuk United Auto Workers, menjadi protes satu hari terbesar dalam sejarah umat manusia. Sejak itu, Hari Bumi telah menjadi platform untuk aksi lingkungan di seluruh dunia, termasuk penandatanganan Perjanjian Paris pada tahun 2016 untuk melawan perubahan iklim global. Pada tahun 2020, peringatan Hari Bumi yang ke-50 menjadi mobilisasi massal online terbesar dalam sejarah.