TangerangNews.com

Pemkab Tangerang Sediakan Layanan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban Gratis

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 23 Mei 2024 | 21:32 | Dibaca : 182


Petugas saat melakukan pemeriksaan hewan dalam mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Tangerang. (Dimas Wisnu Saputra / @TangerangNews.com)


TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang membuka layanan pemeriksaan hewan kurban secara gratis untuk Idul Adha1445 Hijriah/2024 Masehi.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang Asep Jatmika Sutrisno mengatakan para peternak atau pedagang hewan kurban yang ingin memeriksakan hewannya bisa mendatangi Bidang Pengendalian Kesehatan hewan dan kesmavet pada DPKP.

"Bisa datang ke kami untuk melakukan pemeriksaan hewan secara mandiri, dan kita juga siapkan petugas atau dokter yang ada di wilayah masing-masing," katanya, Kamis 23 Mei 2024. 

Menjelang Idul Adha, pihaknya juga akan melakukan pengawasan terhadap ratusan lapak penjualan hewan kurban di Kabupaten Tangerang.

Sebagai pengawasan di lapangan, diterjunkan 100 petugas yang sebelumnya akan  dibekali pengetahuan mengenai ciri-ciri penyakit hewan menular dan zoonosis, serta hewan yang layak dijadikan hewan kurban.

Mereka bakal memeriksa seluruh hewan kurban yang memenuhi persyaratan baik dari fisik, gejala klinis yang terlihat dan syarat kurban lainnya.

"Bila telah dibekali, barulah para petugas turun ke lapak-lapak penjualan dan penampungan hewan kurban. Kemudian nantinya akan diberikan tanda sehat berupa stiker baik dari hewan itu sendiri maupun lapaknya," ujar Asep.

Selain itu, pihaknya juga akan menerjunkan dokter hewan bila nanti ditemukan adanya hewan terindentifikasi mengalami penyakit seperti PMK dan LSD.

Namun, sejauh ini belum ada laporan ataupun ditemukan hewan yang mengidap penyakit menular atau zoonosis.

"Sebab, kami juga rutin melakukan pemeriksaan dan memberikan vaksin kepada hewan ternak yang ada di Kabupaten Tangerang ini. Tidak hanya sapi, kerbau, kambing dan domba pun rutin divaksinasi," kata Asep.