TangerangNews.com

Pemprov Banten Gelontorkan Rp698 Miliar Tangani Stunting

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 12 Juni 2024 | 17:20 | Dibaca : 170


Pencanangan Gerakan Serentak Cegah dan Tanggulangi Stunting Provinsi Banten di Gedung Kwarcab Pramuka Kota Serang, Jl Tb Suwandi, Cikulur, Kota Serang, Selasa 11 Juni 2024. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Provinsi (Pempov) Banten telah alokasikan anggaran sebesar Rp698 miliar lebih dalam rangka penanganan dan pencegahan stunting di tahun 2024.

Plh Sekda Provinsi Banten Virgojanti mengatakan anggaran tersebut digelontorkan untuk intervensi spesifik berupa pemberian tablet penambah darah kepada 522.926 remaja putri dan 201.907 ibu hamil selama satu tahun, pemberian vitamin kepada 900 ibu hamil dan 3.397 balita.

Kemudian, pemeriksaan komprehensif dan pemberian formula 100 kepada 981 balita, pemberian makanan tambahan pangan lokal kepada 3.397 balita dan 900 ibu hamil oleh Dapur PKK, pemberian makanan tambahan pangan kering kepada 16.975 balita stunting gizi baik dan 240 ibu hamil.

"Selain itu juga untuk monitoring, evaluasi, pencatatan, dan pelaporan oleh kader Posyandu, PKK, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan," jelasnya saat pencanangan Gerakan Serentak Cegah dan Tanggulangi Stunting Provinsi Banten di Gedung Kwarcab Pramuka Kota Serang, Jl Tb Suwandi, Cikulur, Kota Serang, Selasa 11 Juni 2024.

Dalam laporannya, Plh Sekda Provinsi Banten Virgojanti mengatakan, pada bulan Juni Pemerintah Daerah diperintahkan melakukan intervensi secara serentak di seluruh daerah. Tahun 2024 sangat penting dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting. "Tahun ini angka stunting seluruh Indonesia ditargetkan di bawah 14 persen," jelasnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan pihaknya memulai lebih awal secara massif pada penanganan dan pencegahan stunting agar hasilnya lebih maksimal, agar dapat mencapai angka prevalensi stunting di bawah 14 persen.

Gerakan serentak cegah dan tanggulangi stunting, merupakan program mendasar dalam rangka menangani stunting dan gizi buruk. Data yang telah diterima dari Kementerian Kesehatan langsung ditindaklanjuti secara bertahap.

“Ini mendasar pada agenda-agenda kita. Ini akan diperluas pada program makan bergizi bagi anak secara gratis,” ucapnya.

Salah satu metode dalam penanganan dan pencegahan stunting adalah membuat Dapur PKK. Model ini telah diuji coba di Kelurahan Pager Batu, Kabupaten Pandeglang dengan hasil yang sangat baik. Dapur PKK kini diperluas Kabupaten/Kota lain di Provinsi Banten.

“Capaian perbaikan bagi anak stunting di Pager Batu sampai 90 persen. Artinya kalau kita tangani secara terstruktur, intens, dengan pendekatan kolaboratif yang mengedepankan parameter terukur, sebenarnya bisa kita lakukan dengan cepat,” papar Al Muktabar.

Ia menjelasakan gerakan serentak cegah dan tanggulangi stunting sebagai bagian dari agenda besar dalam menyiapkan generasi muda Banten yang makin kuat dalam rangka mempersiapkan Indonesia Emas 2045.

“Program-program seperti ini tematik berdampak yang merupakan agenda reformasi. Makin kita fokus dan sampai kepada masyarakat. Maka problem-problem kita bisa tertangani,” tambahnya.

Selain stuning, dalam gerakan ini juga memeriksa penyakit-penyakit ikutannya untuk langsung ditangani. Pemprov Banten juga menyediakan rumah singgah bagi para orang tua yang anak-anaknya dirawat di Rumah Sakit Provinsi Banten akibat penyakit ikutan stunting.