TANGERANGNEWS.com-Rencana proyek MRT Jakarta diperpanjang hingga Tangerang Selatan (Tangsel) masih terkendala masalah pendanaan.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat. Menurutnya, Kendala utama dalam proyek ini adalah soal pendanaan lantaran tidak semua wilayah memiliki kekuatan finansial seperti DKI Jakarta.
Terlebih, MRT merupakan BUMD milik Jakarta, sehingga fokus pembangunannya hanya di DKI Jakarta, yang saat ini baru mencapai titik perhentian terakhir di Lebak Bulus.
"Ke arah Tangsel, Cikarang, Banten itu interkoneksi yang harus dilakukan. Karena itu pemerintah provinsi atau Pemkot yang bersangkutan plus pemerintah pusat, jadi plannya itu semua di Kemenhub. MRT siap aja anytime," ujar Tuhiyat dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis, 11 Juli 2024.
Lanjut Tuhiyat, pihaknya sempat melakukan pembicaraan dengan Wali Kota Tangsel saat itu (Airin Rachmi Diany) dan BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek).
"(Sekarang) bukan berhenti tapi penjajakan financing semua kuncinya di financing. BPTJ sekarang lagi lakukan kajian," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Weni Maulina menyebutkan pentingnya pendanaan untuk keberlangsungan proyek ini. Pemerintah daerah dapat mencari dana dengan menarik investor melalui pendanaan swasta.
"Saat ini pemerintah menjajaki alternatif-alternatif pendanaan yang lebih kreatif, jadi bisa mengundang beberapa pihak, atau beberapa investor, jadi banyak penjajakan dalam bentuk creative financing, sehingga daerah yang fiskalnya belum setinggi DKI bisa dicarikan opsinya," katanya.