TangerangNews.com

Uji Kecepatan Emergency Response Team, Simulasi Kebakaran Digelar di Area Perkantoran Bandara Soetta

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 16 Juli 2024 | 21:37 | Dibaca : 146


Simulasi bencana kebakaran Emergency Response Team (ERT) di Gedung Perkantoran 601, Kantor Cabang Utama Bandara Soetta, Kota Tangerang, Selasa 16 Juli 2024. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) mengadakan simulasi Emergency Response Team (ERT) di Gedung Perkantoran 601, Kantor Cabang Utama Bandara Soetta, Kota Tangerang, Selasa 16 Juli 2024.

Tujuan dari simulasi ERT adalah untuk menguji dan meningkatkan kesiapsiagaan serta respons cepat seluruh tim dalam menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi di area perkantoran bandara.

Dengan melibatkan berbagai unit seperti Safety, Risk, and Quality Control (SRQC), Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF), Aviation Security, Tim Medis Sentra Medika, dan Tim Teknis lainnya, simulasi ini juga bertujuan memperkuat koordinasi antar unit, memastikan bahwa setiap prosedur keselamatan dipahami dan diterapkan dengan benar, serta meminimalkan potensi risiko bagi staf di bandara.

Insiden simulasi ini dimulai dengan adanya kepulan asap tebal yang muncul dari ruangan komersial di dalam gedung. Kondisi ini memicu respons cepat dari petugas pemadam kebakaran di bandara.

Sebanyak 13 petugas pemadam kebakaran dari berbagai unit, termasuk Airport Domestic Fire, Building Protection, dan ARFF Facility, segera dikerahkan ke lokasi kejadian.

Para petugas ini dilengkapi dengan peralatan canggih dan siap menghadapi tantangan untuk memadamkan api serta mengamankan area tersebut.

Tindakan cepat dan koordinasi yang baik antara tim pemadam kebakaran menjadi kunci dalam mengatasi situasi darurat ini.

Selain itu, dalam simulasi ini juga dikerahkan empat kendaraan pemadam kebakaran untuk mendukung operasi penyelamatan. Kendaraan yang digunakan terdiri dari 1 kendaraan fire pumper, 1 kendaraan komando, dan 2 kendaraan utility sebagai pendukung.

Kendaraan fire pumper yang dilengkapi dengan kemampuan untuk menghabiskan hingga 5000 liter air memainkan peran penting dalam memadamkan api yang berkobar.

Kendaraan komando dan utility membantu dalam koordinasi serta logistik di lapangan, memastikan bahwa semua kebutuhan operasional terpenuhi dengan baik.

Penggunaan kendaraan ini menunjukkan kesiapan infrastruktur dan peralatan yang dimiliki oleh Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam menghadapi situasi darurat.

Simulasi ini mencakup evakuasi 106 orang dari gedung perkantoran. Proses evakuasi dilakukan dengan cermat dan cepat, mengingat keselamatan setiap individu adalah prioritas utama.

Dari jumlah tersebut, 2 orang mengalami cedera akibat insiden kebakaran dan langsung mendapatkan penanganan medis dari tim yang sudah disiagakan di lokasi.

Ambulans segera merespons dan memberikan pertolongan pertama, menunjukkan kesiapan dan kemampuan tim medis dalam menangani situasi darurat dengan baik.

Evakuasi ini juga menunjukkan pentingnya latihan rutin untuk memastikan semua prosedur keselamatan telah dipahami dan bisa diterapkan dengan benar oleh semua pihak yang terlibat.

Senior Manager of Branch Communication & Legal M Holik Muardi menyampaikan pentingnya kegiatan simulasi ini dalam meningkatkan kesiapsiagaan tim.

Selain itu, latihan ini juga berfungsi sebagai sarana untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, sehingga Bandara Internasional Soekarno-Hatta selalu siap dalam menghadapi berbagai tantangan keselamatan dan keamanan di masa depan.

"Simulasi ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa seluruh tim ERT di Bandara Internasional Soekarno-Hatta siap dan terlatih dalam menghadapi situasi darurat," jelasnya.

Dengan adanya latihan seperti ini, diharapkan setiap individu yang bekerja di bandara dapat merespons dengan cepat dan tepat saat menghadapi kondisi darurat yang sesungguhnya, sehingga dampak negatif dapat diminimalkan.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan. Kegiatan simulasi ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan respons tim ERT dalam situasi darurat nyata. Latihan ini juga menjadi sarana evaluasi untuk terus memperbaiki prosedur dan sistem yang ada, sehingga selalu siap menghadapi berbagai tantangan yang mungkin terjadi di masa depan,” tutup Holik Muardi.