TangerangNews.com

Basarnas Gelar Seminar Internasional Keselamatan Penerbangan di PPI Curug Tangerang

Yanto | Rabu, 7 Agustus 2024 | 20:50 | Dibaca : 130


Basarnas membuka seminar internasional keselamatan penerbangan di Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug, Kabupaten Tangerang, Rabu, 7 Agustus 2024. (@TangerangNews / Yanto)


TANGERANGNEWS.com-Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar seminar Internasional terkait keselamatan penerbangan, untuk meningkatkan pemahaman tentang tantangan ke depan mengenai Global Aeronautical Distress and Safety System (GADSS).

Seminar dengan topik 'Future of Aviation Safety: Implementation Strategies for the Global Aeronautical Distrees and Safety System' ini berkolaborasi dengan Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug, Kabupaten Tangerang, Rabu, 7 Agustus 2024. 

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo mengatakan, seminar ini bertujuan untuk mengumpulkan para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan solusi guna meningkatkan keselamatan penerbangan.

"Kegiatan ini kita lakukan sebagai misi hal-hal pencegahan atau mempercepat aksi/respon dalam penanganan keselamatan penerbangan khususnya dalam menangani kecelakaan pesawat," katanya di Gedung Serba Guna PPI Curug.

Kusworo menuturkan, narasumber seminar berasal dari International Civil Aviation Organization (ICAO) dan Australian Maritime Safety Authority (AMSA). 

"Narasumber yang relatif memberikan suatu atensi bahwa ketentuan-ketentuan yang ada khususnya dalam kelengkapan pesawat, akan ditindaklanjuti oleh kita serta dijadikan landasan untuk dilaporkan ke pimpinan lebih atas lagi," ujarnya.

Sementara pesertanya sebanyak kurang lebih 1.350 dari negara anggota ICAO se-Asia Pasifik. Terdiri dari peserta offline sebanyak 350 dan onlinenya 1.000.

"Ini luar biasa, karena akan memudahkan kita, ke depan khusunya akan menjadi perbaikan untuk penanganan pencarian dan pertolongan kecelakaan pesawat," tuturnya.

Dirinya berharap, seminar Internasional ini diikuti oleh seluruh stakeholder terkait, seperti operator bandara dan maskapai serta lembaga terkait. 

"Dari kita tentunya dari hasil seminar ini kita akan memberikan satu laporan dan merespon karena ini sangat penting, karena selama ini hanya ELT (Emergency Locator Transmitter) atau sinyal emergency atau darurat saja, relatif. Kalaupun bisa tetapi akan lebih cepat lagi, karena memang sebagian negara sudah pakai sistem tersebut," jelas Kusworo.