TangerangNews.com

Polrestro Tangerang Kota Gelar Simulasi Pengamanan Kericuhan saat Pilkada

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 15 Agustus 2024 | 19:29 | Dibaca : 140


Simulasi menghadapi kericuhan saat Pilkada serentak 2024 yang digelar Polres Metro Tangerang Kota, Kamis 15 Agustus 2024. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Polres Metro Tangerang Kota, Polda Metro Jaya menggelar simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) jelang Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di wilayah hukumnya.

Sispamkota dalam Operasi Mantap Praja Jaya 2024 itu digelar di area Pusat pemerintah kota (Puspemkot) Tangerang di lapangan Taman Elektrik, Kota Tangerang. Kamis 15 Agustus 2024.

Pada simulasi ini, sejumlah personel gabungan TNI-Polri, Satpol-PP, Dishub Dinkes hingga Linmas menampilkan serta memperagakan skenario penanganan pengamanan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

Dijelaskan skenario dalam simulasi sispamkota itu diawali dengan pengamanan tahap kampanye. Mulai dari pendaftaran pasangan calon (Paslon) peserta pilkada. 

Kemudian Polisi bersama TNI menjaga ketat setiap paslon dan simpatisannya yang menggelar kampanye aman dan damai.

Berikutnya pada masa tenang, petugas gabungan polisi, TNI, Satpol PP menyisir alat peraga kampanye yang belum dicopot. Selanjutnya, polisi dan TNI mengawal distribusi logistik Pilkada dari KPU sampai ke setiap TPS.

Pengamanan juga dilakukan ketat mulai dari pemungutan di TPS, hingga hasil Penghitungan Suara Pilkada 2024 di KPU.

Tak hanya itu, petugas juga melakukan pengamanan kericuhan massa yang menolah hasil pilkada.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan wilayah hukumnya akan melaksanakan Pilkada serentak 2024 di seperti pemilihan Gubernur, Wali Kota Tangerang hingga Bupati Tangerang.

"Simulasi Sispamkota ini adalah untuk mengecek kesiapan personel, termasuk sarana dan prasarana, serta kami melakukan koordinasi antar instansi terkait, agar nantinya dapat meminimalisir segala bentuk potensi kerawanan yang akan terjadi pada pelaksanaan Pilkada serentak 2024," kata Zain.

Sebelumnya pihaknya telah menggelar apel kesiapan pelaksanaan Operasi Mantap Praja Jaya 2024 yang melibatkan 9.084 personel gabungan.

Terdiri dari 1.471 personil Polri, 314 personil TNI, 100 personil Satpol PP, 75 personil Dishub, 50 tenaga  Dinas kesehatan (Dinkes) dan 7.074 personil Linmas.

Di setiap wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota mempunyai catatan dan titik-titik kerawanan masing-masing. Namun demikian semua wilayah itu akan menjadi perhatian khusus dari petugas pengamanan gabungan.

"Seluruh wilayah sudah kami identifikasi, tentu kami memiliki catatan-catatan wilayah mana saja yang masuk katagori rawan atau tidak rawan. Intinya semua telah kami inventarisir," jelas Zain,

Zain mengaku hingga saat ini, telah melakukan mapping sebelum adanya penentuan pasangan calon (paslon) yang akan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Di antaranya wilayah mana saja yang dianggap berpotensi besar pengerahan massanya. Catatan itu, sesuai dengan Pilkada tahun sebelumnya maupun pelaksana Pileg maupun Pilpres kemarin.

"Contoh, kami juga telah menginventarisir terjadinya bencana alam, di pemilu kemarin sempat terjadi bencana banjir di beberapa wilayah. Itu juga menjadi catatan potensi terjadi kerawanan Pilkada 2024," tuturnya.

Selain itu, Polres Metro Tangerang Kota juga akan mewaspadai potensi kerawanan beredarnya berita-berita hoax maupun black champaign beredar di media sosial. 

Lalu soal netralitas, komunikasi dan koordinasi selalu dilakukan Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota bersama dengan stakeholder terkait.

Kapolres juga menekankan kepada ASN maupun APH untuk selalu netral dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2024.

"Kita juga akan terus melakukan cooling sistem ke wilayah-wilayah diantaranya melalui deklarasi-dekalrasi damai, penandatanganan fakta integritas. Termasuk lakukan pemasangan spanduk imbauan kepada masyarakat untuk pesta demokrasi pilkada ini secara aman, nyaman, sejuk, jujur, adil dan damai," beber Zain.

Menurutnya, perbedaan dalam demokrasi itu adalah hal biasa. Sebagai bangsa yang berdemokrasi semua harus saling hormati dan saling menjaga.

Lebih baik perbedaan itu untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, masyarakat jangan terpancing oleh informasi yang tidak benar atau hoax. 

"Menjaga Pilkada Aman, Sejuk, Jujur, Adil dan Damai yang terpenting adalah berkoordinasi dan komunikasi antara aparat keamanan dengan penyelenggara Pilkada yakni KPU dan Bawaslu kota/kabupaten Tangerang," tutupnya.