TangerangNews.com

Banten Urutan Ketiga Terbanyak Kasus Terkonfirmasi Mpox Cacar Monyet

Fahrul Dwi Putra | Selasa, 20 Agustus 2024 | 11:56 | Dibaca : 172


Ilustrasi cacar monyet. (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan sebanyak 88 kasus Mpox atau cacar monyet terkonfirmasi di Indonesia per Sabtu, 17 Agustus 2024.

Kasus-kasus ini tersebar di berbagai wilayah, yakni 59 kasus di DKI Jakarta, 13 kasus di Jawa Barat, 9 kasus di Banten, 3 kasus di Jawa Timur, 3 kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan 1 kasus di Kepulauan Riau.

Kendati demikian, Plh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Dr. Yudhi Pramono, MARS menyebut sebanyak 87 pasien dari total kasus ini sudah dinyatakan sembuh.

Lebih lanjut, Yudhi menjelaskan, 54 kasus telah dilakukan whole genome sequencing (WGS) untuk mengidentifikasi varian virusnya. 

Hasilnya menunjukkan bahwa semua kasus tersebut adalah varian Clade IIB, yang sebagian besar menimbulkan wabah sejak 2022 dan memiliki tingkat fatalitas yang lebih rendah, dengan penularan utama melalui kontak seksual.

"Saat ini dengan fatalitas lebih rendah dan ditularkan sebagian besar dari kontak seksual," ujar Yudhi dikutip dari Detik, Selasa, 20 Agustus 2024.

Penularan virus Mpox dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit dari orang yang terinfeksi, serta kontak dengan benda yang telah terkontaminasi. 

Selain itu, penularan melalui droplet juga bisa terjadi, terutama jika kontak berlangsung dalam waktu lama. Oleh karena itu, individu yang tinggal serumah atau memiliki kontak erat dengan pasien memiliki risiko yang lebih tinggi.

Virus ini juga bisa menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit atau membran mukosa, termasuk dalam aktivitas seksual. 

Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk menjaga kebersihan diri dan menerapkan perilaku seksual yang aman.

"Hindari gonta ganti pasangan ataupun perilaku seks sesama jenis," tambahnya.

Dijelaskan Yudhi, durasi penyembuhan pasien Mpox biasanya berkisar antara 2 hingga 4 minggu, dengan masa sakit paling cepat sekitar 14 hari setelah gejala muncul. 

Dalam rangka mencegah penyebaran yang lebih luas, Kementerian Kesehatan telah melaksanakan vaksinasi pada kelompok berisiko tinggi pada tahun 2023, dengan 495 orang yang divaksin. 

Untuk tahun 2024, Kemenkes menyiapkan 4.450 dosis vaksin tambahan, yang akan diberikan kepada 2.225 orang, masing-masing dengan dua dosis. Perawatan untuk pasien Mpox di Indonesia umumnya melibatkan terapi pendukung dan pengobatan simtomatis, serta isolasi baik di rumah sakit maupun di rumah.