TangerangNews.com

Dahsyat, Begini Ngerinya Gambaran Dampak Gempa Megathrust 

Fahrul Dwi Putra | Selasa, 20 Agustus 2024 | 13:21 | Dibaca : 271


Ilustrasi tsunami akibat gempa Megathrust (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com- Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan imbauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi gempa Megathrust di Pulau Jawa yang hanya tinggal menunggu waktu.

Salah satu wilayah terdampak ialah Banten, yang berhadapan langsung Megathrust Selat Sunda dengan potensi maksimum Magnitudo 8,8. 

Megathrust memiliki kekuatan luar biasa yang dapat menghancurkan peradaban dalam sekejap. Salah satu peradaban yang menjadi korban adalah kota kuno Teotihuacan di Meksiko seperti dilansir dari BeritaSatu, Selasa, 20 Agustus 2024.

Menurut laporan El Pais, Teotihuacan merupakan kota besar di Lembah Teotihuacan, Meksiko, yang pernah menjadi pusat peradaban sebelum kedatangan bangsa Spanyol di Amerika Selatan. 

Pada masa keemasannya, sekitar tahun 150 hingga 650, kota ini dikenal dengan bangunan piramida dan kuilnya yang megah. Namun, secara misterius, kota tersebut menghilang dari sejarah, menjadi salah satu misteri terbesar dalam dunia arkeologi.

"Teotihuacan, yang pernah dihuni lebih dari 100.000 orang pada abad kedua, hanya tersisa sekitar 5.000 penduduk pada abad ketujuh," demikian dilaporkan El Pais.

Apakah kehancuran ini disebabkan oleh perang, bencana alam, atau faktor lain? Sebuah penelitian berjudul Teotihuacán ancient culture affected by megathrust earthquakes during the Early Epiclassic Period mengungkapkan penyebab yang mengejutkan. 

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Archaeological Science, menunjukkan bahwa lima gempa besar antara tahun 100 hingga 650 merusak banyak bangunan utama di kota ini.

Para peneliti percaya bahwa gempa tersebut menjadi salah satu penyebab utama runtuhnya peradaban Teotihuacan. Meskipun penduduk kota berusaha membangun kembali, upaya tersebut gagal mengembalikan kejayaan kota ini.

Studi yang melibatkan para ahli dari Institut Geologi dan Pertambangan Spanyol (IGME-CSIC) serta beberapa universitas di Spanyol dan Meksiko ini mengemukakan bahwa gempa megathrust yang menghancurkan Teotihuacan kemungkinan besar berasal dari Palung Mesoamerika di Samudra Pasifik. 

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa gempa tersebut juga bisa berasal dari wilayah yang lebih dekat dengan kota.

Para ahli juga menemukan bahwa lima gempa besar yang terjadi antara tahun 100 dan 650 memaksa penduduk Teotihuacan untuk memodifikasi dan memperkuat bangunan seperti Piramida Matahari, Piramida Bulan, dan Kuil Ular Berbulu. 

Namun, penguatan ini ternyata tidak cukup untuk melindungi bangunan tersebut dari gempa-gempa berikutnya yang lebih dahsyat.