TangerangNews.com

Airin Pakai Baju Merah Datangi Markas PDIP di Jakarta

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 26 Agustus 2024 | 17:39 | Dibaca : 181


Bakal Calon Gubernur Banten Airin Rachmi Diany saat mendatangi Kantor PDI Perjuangan (PDIP) di Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat (Jakpus), Senin 26 Agustus 2024, siang. (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com-Bakal Calon Gubernur Banten Airin Rachmi Diany mendatangi kantor PDI Perjuangan (PDIP) di Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat (Jakpus), Senin 26 Agustus 2024, siang.

Kedatangannya tersebut untuk menghadiri pengumuman secara resmi dari PDIP terkait dukungan terhadap sejumlah calon kepala daerah dalam Pilkada Serentak 2024.

Berdasarkan informasi, Airin tiba pukul 12.49 WIB. Saat keluar dari mobil, ia terlihat mengenakan baju berwarna merah dengan motif putih dan kerudung putih.

Mantan Wali Kota Tangerang Selatan itu sempat melambaikan tangan tangan sambil tersenyum ke awak media.

Kemudian, ia disambut Ketua DPD PDIP Banten Ade Sumardi, yang menjadi pasangannya sebagai bakal calon wakil gubernur Banten.

Diketahui sebelumnya, Airin Rachmi Diany diusung PDIP dalam deklarasi di ICE BSD, Tangerang, pada Minggu 25 Agustus 2024, setelah ia tidak mendapat SK rekomendasi dari Golkar.

"Sudah dua kali kami mau deklarasi dukungan kepada Airin dan Ade Sumardi. Alhamdulillah yang ketiga ini kami bisa melakukan deklarasi, kami usung melalui PDI Perjuangan," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Ahmad Basarah.

Sementara Airin mengucapkan terima kasih kepada PIDP telah memberikan SK dukungan terhadapnya. Hal itu juga menjawab kekhawatiran pihak PDIP atas kepastian dirinya maju di Pilgub Banten.

"Saya berterima kepada Pak Ahmad Basara (Ketua DPP PDIP), saya tahu di ruangan ini banyak yang gelisah kemarin-kemarin, khawatir, Bu Airin jadi maju apa enggak. Doakan saya semoga istiqomah,” katanya usai menerima SK dukungan PDIP.

Ia juga sempat menahan tangis saat disinggung kemungkinan bakal di pecat dari partai Golkar, karena tetap maju Pilgub Banten meski tidak mendapat SK rekomendasi.

"Terus terang, keluarga besar kami di besar dari partai Golkar, apapun itu sudah dinamis. Saya hanya berharap rumah yang saya tempati, walaupun dinamika yang sangat luar biasa bisa, memahami keputusan yang saya ambil," terangnya.