TangerangNews.com

Profil Faisal Basri, Ekonom Senior Indonesia yang Meninggal Dunia Hari Ini

Fahrul Dwi Putra | Kamis, 5 September 2024 | 12:31 | Dibaca : 303


Ekonom senior Indonesia, Faisal Basri (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com- Ekonom senior Indonesia, Faisal Basri, dikabarkan meninggal dunia pada Kamis, 5 September 2024.

Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad.

"Iya benar, saya sedang menuju ke rumah sakit. Mohon doanya," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Diketahui, Faisal meninggal di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta, pada pukul 03.50 WIB. Rencananya, pemakaman Faisal Basri akan dilaksanakan di Jakarta Selatan setelah salat Asar.

Perjalanan Hidup Faisal Basri

Faisal Basri, lahir di Bandung pada 6 November 1959, dikenal sebagai ekonom dan politikus berpengaruh di Indonesia. Ia adalah cucu dari Wakil Presiden RI ketiga, Adam Malik, dan ayahnya, Hasan Basri Batubara, adalah seorang pegawai di perusahaan percetakan. 

Faisal menambahkan "Basri" pada namanya sebagai bentuk penghormatan kepada sang ayah.

Kontribusi di Dunia Ekonomi

Sebagai seorang akademisi, Faisal Basri telah memberikan kontribusi besar di dunia pendidikan dan kebijakan ekonomi Indonesia. Ia mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sejak tahun 1981 dan juga menjadi anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pada tahun 2000. 

Faisal Basri juga ikut mendirikan Institute for Development of Economics and Finance (Indef), di mana ia aktif sebagai pengamat dan peneliti ekonomi selama bertahun-tahun.

Sepanjang kariernya, Faisal dikenal sebagai pengkritik tajam kebijakan ekonomi yang dianggap tidak berpihak pada rakyat. 

Di tahun 2023, ia menjadi anggota Satgas Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), yang merupakan peran penting dalam memerangi korupsi dan pencucian uang di Indonesia.

Karier Politik

Selain aktif di bidang ekonomi, Faisal Basri juga terjun ke dunia politik. Pada tahun 1998, ia ikut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) bersama beberapa tokoh reformasi lainnya. 

Pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2011, Faisal pernah mencalonkan diri sebagai calon independen, meski tidak berhasil memenangkan kontestasi tersebut.

Pendidikan dan Prestasi

Faisal Basri menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan kemudian melanjutkan studinya dengan meraih gelar Master of Arts (M.A.) dalam bidang ekonomi dari Vanderbilt University, Tennessee, Amerika Serikat pada tahun 1988. 

Pengalaman akademis dan profesionalnya membuat Faisal menjadi salah satu figur ekonomi paling disegani di Indonesia.

Di bidang akademik, Faisal pernah menerima beberapa penghargaan, termasuk Dosen Teladan III Universitas Indonesia pada tahun 1996, serta "FEUI Award 2005" atas kontribusi sosial dan ekonomi.

Komitmen Anti-Korupsi

Faisal Basri juga dikenal sebagai tokoh anti-korupsi yang vokal. Pada tahun 2000, ia menjadi Ketua Dewan Etik Komite Pemantau Korupsi Nasional (KONSTAN). Ia konsisten dalam mengadvokasi transparansi dan akuntabilitas di berbagai sektor pemerintahan dan ekonomi, serta sering memberikan kritik tajam terhadap kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat.

Selamat jalan Faisal Basri, kontribusimu untuk Indonesia akan selalu dikenang.