TANGERANGNEWS.com- Kebakaran yang terjadi di Pergudangan Indoraya, pada Senin, 28 Oktober 2024, berpotensi menyisakan ancaman kesehatan bagi warga yang terpapar asap kebakaran.
Selain menyebabkan kerugian secara materiil, kebakaran ini berisiko berbahaya bagi kesehatan.
Berikut ini adalah dampak menghirup asap kebakaran yang perlu diwaspadai dikutip dari kanal YouTube DAAI Magazine, Rabu, 30 Oktober 2024.
1. Paparan Partikel Beracun
Asap kebakaran mengandung campuran partikel kecil dan bahan kimia berbahaya. Partikel ini merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna, sehingga bisa menyebabkan iritasi dan peradangan pada saluran pernapasan.
Jika terhirup, partikel ini bisa menimbulkan gejala seperti batuk, nyeri tenggorokan, serta rasa panas di dada.
2. Trauma Inhalasi Akibat Panas
Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Profesor Agus Dwi Susanto,, asap kebakaran yang panas dapat menyebabkan trauma inhalasi, yaitu cedera pada saluran napas akibat panas. Hal ini sering terjadi pada orang-orang yang berada dekat dengan sumber kebakaran. Dampaknya meliputi peradangan atau inflamasi saluran napas, yang bisa menyebabkan sesak napas hebat hingga risiko kematian.
3. Resiko Penyakit Asma dan PPOK
Menghirup asap kebakaran dalam jumlah banyak dapat memicu atau memperburuk penyakit asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Asap dari kebakaran mengandung gas dan partikel iritatif yang bisa memicu peradangan pada saluran napas, menyebabkan gejala seperti sesak napas, batuk parah, dan suara napas "ngik-ngik."
4. Paparan Gas Beracun
Asap kebakaran juga mengandung berbagai gas beracun, seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Gas-gas ini dapat menyebabkan kekurangan oksigen dalam tubuh dan bisa berakibat fatal jika terhirup dalam jumlah besar. Orang yang terpapar mungkin mengalami gejala seperti pusing, mual, dan bahkan kehilangan kesadaran.
5. Efek Jangka Panjang pada Fungsi Paru-Paru
Efek asap kebakaran tak hanya terjadi dalam jangka pendek. Paparan asap secara terus-menerus atau dalam jangka panjang bisa menurunkan fungsi paru-paru secara permanen.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mereka yang sering terpapar asap kebakaran mengalami penurunan kapasitas paru-paru dan meningkatnya risiko infeksi saluran pernapasan seperti ISPA.
6. Risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Partikel dan gas dalam asap kebakaran dapat merusak sistem kekebalan di saluran napas, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi seperti ISPA. Gejalanya mencakup batuk, sakit tenggorokan, serta pilek yang sering kali disertai dengan demam.
Jika berada di lokasi kebakaran, segera jauhi area tersebut dan lindungi saluran napas dengan masker atau kain yang basah untuk meminimalkan paparan asap. Ini bisa membantu mencegah partikel beracun masuk ke dalam paru-paru. Bagi yang sudah terpapar, segera cari bantuan medis untuk penanganan lebih lanjut.
Adapun bagi yang mengalami efek serius setelah terpapar asap kebakaran, seperti sesak napas berat atau batuk hebat, penanganan medis segera sangat diperlukan. Jika dampaknya ringan, fasilitas kesehatan bisa memberikan perawatan simptomatik untuk meringankan gejala dan mempercepat pemulihan.