TANGERANGNEWS.com-Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, melakukan Airport Emergency Exercise (AEE) 2024, sebuah latihan penanggulangan keadaan darurat, Kamis 8 November 2024.
Latihan ini, untuk mengevaluasi kemampuan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi skenario keadaan darurat di lingkungan bandara, terutama di momen menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Dalam latihan kali ini, disimulasikan sebuah pesawat Airbus A330-300 milik maskapai SUPER PREMIUM Air dengan rute Hongkong (HKG) menuju Jakarta (CGK), mengalami kerusakan sistem hidrolik saat mendekati fase pendaratan.
Pilot memutuskan untuk tetap mendaratkan pesawat yang membawa 234 penumpang itu di Runway 2 (07L).
Namun, kerusakan tersebut berdampak pada sistem pengereman yang tidak berfungsi, menyebabkan roda terkunci dan memicu kebakaran akibat gesekan dengan landasan.
Pesawat akhirnya berhenti di posisi GRID B8, memblokir landasan pacu. Petugas ARFF (Aircraft Rescue and Fire Fighting) langsung bergerak cepat untuk memadamkan api dan mengevakuasi penumpang, dengan dukungan unit-unit terkait yang bekerja sesuai prosedur.
Dwi Ananda Wicaksana, General Manager Bandara Soekarno-Hatta menyampaikan pentingnya latihan ini dalam memastikan kesiapan operasional bandara.
Bandara Soekarno-Hatta menggandeng berbagai pihak, seperti BNPB, Polres Bandara Soetta, TNI, JATSC, OTBAN, BMKG, KKP, Imigrasi Soetta, Pertamina, maskapai penerbangan, dan instansi terkait lainnya.
"Latihan ini bertujuan untuk menguji pola koordinasi, prosedur, dan dokumen AEP yang kami miliki. Selain memastikan setiap unit dapat menjalankan perannya dengan baik, latihan ini juga menjadi sarana evaluasi guna meningkatkan efektivitas dalam menghadapi situasi serupa di masa depan," katanya.
Menurutnya, latihan ini menitikberatkan pada komando, koordinasi, dan komunikasi yang efektif, baik di tingkat taktis melalui Mobile Command Post (MCP) maupun strategis melalui Emergency Operation Center (EOC).
Bandara Soekarno-Hatta juga terus berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan operasionalnya.
"Dengan persiapan yang matang dan evaluasi berkelanjutan, bandara siap menghadapi berbagai tantangan, termasuk periode padat seperti Nataru 2025 yang akan segera tiba," terangnya.