TangerangNews.com

Warga Tangerang Antre 4 Jam untuk Dapat Gas Melon

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 3 Februari 2025 | 14:42 | Dibaca : 409


Antrean panjang warga untuk membeli gas LPG 3Kg di Toko Slamet, Jalan Pandan Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Senin 3 Februari 2025. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Kelangkaan gas LPG 3 Kg atau melon di sejumlah daerah termasuk Kota Tangerang, membuat masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Warga pun harus rela antre berjam-jam jika ingin membeli gas di agen. 

Seperti di agen gas Toko Slamet, Jalan Pandan Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Senin 3 Februari 2025.

Sekitar puluhan warga sudah berkumpul di depan toko setelah mengetahui gas melon akan datang ke lokasi.

Berdasarkan informasi, warga sudah menunggu sejak pukul 09.00 WIB. Mereka diperbolehkan antre membawa tabung gas dan membayar langsung dengan harga Rp 20 ribu per tabung.

Namun, warga hanya boleh membeli satu tabung gas dengan membawa kupon yang diberikan agen, sambil menunjukkan KTP mereka. 

"Alhamdulillah dapat juga, saya dari jam 9 antrenya. Ini lebih murah, biasanya Rp22 ribu ada yang Rp24 ribu, hari ini dapat di agen Rp 20 ribu," kata Tarkim.

Meski telah mendapat gas, pedagang mie ayam ini mengaku kekurangan. Sebab, sehari dirinya membutuhkan 2 tabung untuk bisa berjualan.

"Ya harus nyari lagi besok, mau enggak mau antre, dari pada enggak bisa jualan," katanya.

Sementara itu, petugas yang membawa tabung gas mengaku, ada sekitar 510 tabung gas 3Kg yang ia bawa dengan truk. Untuk Toko Slamet, diturunkan sekitar 380 tabung.

Fartawati, penjaga toko menjelaskan antre dengan kupon diberlakukan agar warga tidak berebut mendapatkan gas.

"Harus pakai kupon dan KTP, biar tidak rebutan. Meski tadi ada yang tidak kebagian, tapi ya mau gimana lagi, jumlahnya terbatas," jelasnya.

Fartawati pun mengaku tak mengambil untuk banyak dari penjualan. Dari harga yang dikenakan pemerintah setelah subsidi sekitar Rp19.000, ia hanya menjual dengan harga Rp20 ribu per tabung, 

"Saya ambil untung cuma Rp1.000, untuk gaji karyawan-karyawan saya. Jadi yang enggak kebagian hari ini, besok bisa kembali lagi, mohon maaf," katanya.