TangerangNews.com

Pemprov Banten Wacanakan Pelayanan Kesehatan Serba Digital di Seluruh RSUD

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 5 Februari 2025 | 20:21 | Dibaca : 5


Rapat koordinasi Dinkes Provinsi Banten, BRIN dan Perguruan Tinggi Banten untuk Digitalisasi Pelayanan Kesehatan di Aula Dinas Kesehatan Banten, KP3B, Kota Serang, Rabu 5 Februari 2025. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Perguruan Tinggi di Banten dalam merencanakan digitalisasi pelayanan publik.

Wacana digitalisasi itu dilaksanakan khususnya pada pelayanan kesehatan di semua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemprov Banten.

Digitalisasi pelayanan kesehatan ditargetkan diimplementasikan di semua rumah sakit milik Pemprov Banten.  

“Mulai dari RSUD Banten, Malingping dan yang akan segera dioperasikan RSUD Labuan, Kabupaten Pandeglang dan Cilograng, Kabupaten Lebak," kata Pj Sekda Provinsi Banten Nana Supiana, Rabu 5 Februari 2025.

Informasi tersebut disampaikan Nana usai membuka Rapat koordinasi antara Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, BRIN dan Perguruan Tinggi Banten untuk Digitalisasi Pelayanan Kesehatan di Aula Dinas Kesehatan Banten, KP3B, Kota Serang.

Menurut Nana inisiasi dari Kadinkes bersama BRIN dan Perguruan Tinggi Banten ini untuk memastikan menguji pelayanan publik berbasis digital.

"Menguji semua pelayanan digital kesehatan, terutama di RSUD Banten, Malingping nanti mungkin menyusul Cilograng dan Labuan,” tambah Nana. 

Nana mengatakan, semua jenis pelayanan kesehatan seluruh rumah sakit se-Banten terutama RSUD milik Provinsi Banten ditargetkan berbasis digital yang saling terintegrasi secara paripurna.

Sehingga, masyarakat bisa dengan mudah menjangkau dan terkoneksi langsung dengan semua jenis pelayanan kesehatan.

“Semua berbasis digital, teknologi informasi yang bisa terkoneksi dengan kemudahan-kemudahan pelayanan publik,” ujarnya.

Melalui pelayanan digital pada kesehatan ini, maka masyarakat bisa mengakses semua fasilitas kesehatan dengan basis digital.

"Ini akan mewujudkan efisiensi dan efektivitas dari sisi budaya. Masyarakat akan diberikan kemudahan, tidak mesti repot datang ke rumah sakitnya, mulai dari pendaftaran sampai pelayanan kesehatannya,” tambahnya.

Dengan demikian, masyarakat bisa dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan kepastian pelayanan kesehatan.

“Mereka punya waktu yang pasti, efisien, hingga kepastian pelayanannya, sampai mendapatkan resep dan obat, semua tergitalisas," paparnya.

Kepala Dinkes Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menjelaskan, riset yang akan dilakukan di Banten difokuskan pada pelayanan digitalisasi kesehatan pengembangan 'telemedicin'.

Hal ini menjadi salah satu strategi akademik dalam rangka mengurangi kesenjangan akses layanan kesehatan dan spesialistik yang belum merata di Banten.

"Saya berharap penelitian pengembangan telemedicin ini, dapat menjawab tantangan atas masih adanya kesenjangan akses layanan yang bermutu dan berkualitas, serta bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam pelayanan publik dasar bidang kesehatan di Banten," jelasnya

Sebagai informasi, saat ini salah satu sistem onilne yang sudah dipakai di seluruh Puskesmas se-Banten adalah SIMPUS (Sistem Informasi Managemen Puskesmas).

Sedangkan untuk rumah sakit se-Banten menggunakan SIMRS (Sistem Informasi Managemen RS) yang terintegrasi dengan Aplikasi Satu Sehat Kemenkes dan Aplikasi BPJS, serta pola rujukan pasien secara online antara Puskesmas, Klinik dan Rumah Sakit.