TangerangNews.com

BCA Bantah Hacker Bjorka Pegang Data Nasabah

Fahrul Dwi Putra | Jumat, 7 Februari 2025 | 10:50 | Dibaca : 130


Ilustrasi Hacker. (@tangerangnews 2017 / Denny Bagoes Irawan)


TANGERANGNEWS.com- Baru-baru ini, sebuah klaim yang beredar di media sosial menyebutkan bahwa hacker dengan username Bjorka menyebut data nasabah Bank BCA tengah menjadi incaran dari kelompok ransomware.

Informasi tersebut muncul melalui akun @bjorkanesiaaa yang mengunggah tangkapan layar akses serta database BCA Mobile, menyatakan bahwa Bank BCA kini menjadi target serangan ransomware. 

Dalam unggahan tersebut, Bjorka juga mengklaim bahwa tidak hanya BCA, melainkan beberapa bank di Indonesia bisa menjadi sasaran serangan serupa jika tidak segera direspon.

"@BankBCA sebuah kejutan bagi perbankan di Indonesia, jika mereka tidak segera merespon hal ini maka Bank BCA akan mengalami pelanggaran besar. Bank bsi dan bcia menjadi target kelompok ransomware, dan mungkin mereka akan menargetkan semua bank di Indonesia," tulis @bjorkanesiaaa dikutip Jumat, 7 Februari 2025.

Menanggapi hal tersebut, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn dengan tegas membantah adanya kebocoran data nasabah. Menurutnya, informasi mengenai data nasabah yang tersebar tersebut tidak benar dan tidak berdasar. 

"Sehubungan dengan informasi di media sosial yang mengklaim adanya data nasabah BCA yang tersebar, kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar. Saat ini, kami memastikan bahwa data nasabah tetap aman," kata Hera dikutip dari DetikCom.

Dikatakan Hera, bank telah melakukan berbagai langkah mitigasi risiko untuk menjaga keamanan transaksi digital, sehingga tidak ada indikasi pelanggaran yang terjadi.

Hera juga mengimbau para nasabah agar selalu berhati-hati dalam menjaga kerahasiaan data pribadi mereka. Ia menekankan pentingnya untuk tidak membagikan informasi sensitif seperti BCA ID, password, One Time Password (OTP), dan Personal Identification Number (PIN) kepada siapa pun. 

Selain itu, nasabah diharapkan untuk secara berkala mengganti PIN dan password sebagai langkah preventif dalam mengantisipasi potensi penipuan yang kerap muncul melalui modus-modu

s digital.