TANGERANGNEWS.com-Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, kini menggunakan fasilitas X-ray Automated Tray Return System (ATRS) untuk memeriksa barang bawaan penumpang yang lebih cepat dan efisien.
Mesin canggih tersebut ditempatkan di security chek point (SCP) Keberangkatan Domestik Terminal 3.
Kelebihan dari mesin ini yakni menggunakan X-ray yang bekerja seperti CT-Scan, sehingga dapat melihat barang penumpang secara 360 derajat. Fitur ini lebih modern dibanding X-ray lama yang hanya bisa melihat dua sisi, dari atas dan samping.
Selain itu, ATRS dibekali dengan kemampuan menyimpan data terkait barang yang dianggap terlarang dalam penerbangan.
Jika operator sebelumnya telah menandai barang tersebut, misalnya seperti gunting, maka jika dikemudian hari ada penumpang membawa barang yang sama, mesin akan secara otomatis mendeteksinya.
Lalu, barang bawan yang terdeteksi membawa sesuatu yang dilarang akan otomatis bergeser ke jalur lain, untuk diperiksa oleh operator.
Kelebihan selanjutnya, mesin ini mempunyai sensor yang dapat mendeteksi barang penumpang yang tertinggal di dalam baki atau wadah. Hal ini meminimalisir adanya barang tertinggal.
Asst. Deputy Communication and Legal Bandara Soekarno Hatta M. Holik Muardi menjelaskan X-ray ATRS digunakan untuk menyambut angkutan lebaran 2025. Sebab, selain meningkatkan keakuratan pemeriksaan, alat ini mampu mempercepat proses pemeriksaan barang penumpang.
"Jadi bisa mengurangi antrean lebih cepat, tapi tidak mengurangi keamanan, justru lebih lebih bagus sisi keamananya," terangnya.
Menurutnya, untuk saat ini mesin tersebut baru dioperasikan dua unit di SCP Keberangkatan Domestik Terminal 3. Kedepannya, semua SCP akan menggunakan X-ray ATRS tersebut.
"Untuk tahap awal baru dua, karena masih dalam tahap uji coba dan trasnfer knowledge kepada petuga kami. Jika petugas kami sudah siap menegoperasikannya, alat akan ditambah secara bertahap. Saat ini sedang proses pengadaan," ungkap Holik.
Terkait jumlah penumpang menjelang Ramadan, menurut Holik terjadi sedikit peningkatan di banding hari biasa, meski tidak signifikan.
"Ada penambahan sedikit, mungkin penumpang yang mau bertemu keluarga atau ziarah di kampung halaman sebelum Ramadan. Juga ada jemaah umroh yang mau ibadah saat Ramadan. Tapi masih sedikit. Biasanya peningkatan terjadi jelang angkutan Lebaran," jelasnya.