TangerangNews.com

Fokus Kelola Sampah, Pemkot Tangerang Bakal Tambah Teknologi RDF Tahun Ini

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 7 Maret 2025 | 23:43 | Dibaca : 143


Pj Wali Kota Tangerang Nurdin saat melakukan uji coba mesin RDF sampah di TPA Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang, Senin 9 Desember 2024. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akan menambah jumlah teknologi refused derived fuel (RDF) sebagai langkah strategis pengelolaan sampah pada tahun 2025.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Wawan Fauzi mengatakan, penataan sampah akan menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan kota.

“Di tahun 2025, kami akan fokus pada pengelolaan sampah yang lebih efisien dan berkelanjutan. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas hidup warga Kota Tangerang dan menjaga kebersihan lingkungan kita,” ungkapnya, Jumat 7 Maret 2025.

Ia pun menjelaskan, teknologi RDF menjadi salah satu inovasi yang akan dimaksimalkan dengan mengoperasikannya di sejumlah wilayah. 

Salah satunya di TPST Benua Indah, Kecamatan Karawaci yang tengah disiapkan menjadi prototipe pengolahan sampah berbasis teknologi di kewilayahan

"Tahun ini, TPST Benua Indah akan mendapat rehabilitasi gedungnya dan akan dipersiapkan untuk masuk alat RDF,” ungkap Wawan.

Lanjutnya, sesuai perintah kementerian, dalam waktu dekat Kota Tangerang juga akan menyelesaikan Keputusan Wali Kota terkait Peta Jalan Akselerasi Penuntasan Pengelolaan Sampah di Kota Tangerang.

“Ini akan menjadi acuan penyusunan rencana kerja, bagaimana pengelolaan sampah, serta adanya penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Sampah (RIPS) atau master plan bagaimana penataan sampah di Kota Tangerang,” kata Wawan.

Sementara itu, yang tak kalah prioritas, di 2025 ini DLH Kota Tangerang juga akan menutup TPS di seluruh jalan protokol.

“Untuk urusan ini, Pemkot Tangerang pastinya membutuhkan kerja sama seluruh masyarakat dan sektor swasta, untuk berperan aktif dalam penanganan sampah. Diharapkan, melalui kerja sama ini, target pengurangan sampah akan tercapai maksimal di 2025 ini,” harapnya.

Sebagai informasi, untuk mendukung program pengelolaan sampah tersebut, telah tersedia 456 tempat pembuangan sementara, 209 unit armada, 238 unit bentor, biokonversi maggot, tujuh unit TPS3R dan satu ITF.

Seperti diketahui mesin RDF merupakan teknologi yang menolah sampah menjadi bahan bakar setara batu bara dan bahan kompos.

Teknologi ini sudah dioperasikan di TPA Rawakucing, Kota Tangerang. Dimana dua lini mesin produksi berkapasitas masing-masing 25 ton sampah per hari atau 50 ton municipal solid waste (MSW) per hari.

Hasilnya, 50 ton sampah tersebut diolah menjadi 25 hingga 30 ton RDF per hari. Mesin RDF juga menghasilkan 20-25 ton produk organik yang kini dikelola jadi kompos dan pakan maggot di ITF Jatiuwung.