TangerangNews.com
Terobsesi Tayangan TV, Remaja Bogor Tewas Digigit Ular
| Senin, 26 September 2011 | 19:38 | Dibaca : 76129
NASIONAL-Zulmi, 14, remaja asal Gang Bendungan, RT 02/03, Kelurahan Sindang Barang, Bogor Barat, Kota Bogor tewas setelah digigit ular yang hendak ditangkap di sungai tak jauh dari kediamannya, Minggu (25/9).
Aksi nekat yang berakhir nahas itu, berdasarkan informasi dihimpun menyebutkan, korban terobsesi dengan tayangan acara sebuah program televisi Panji Sang Penakluk.
“Dia memang suka ular sejak ada tayangan panji sang penakluk di tv. Sampai dia tau jenis dan nama-nama ular, dan nangis minta di beliin ular. Anak saya memang agak autis, jadi kalo punya kepinginan itu ngadat dan pecah-pecahin barang,” ujar Yuniar, ibu korban usai memakamkan anaknya di salah Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.
Lebih lanjut, ia menuturkan kejadian itu bermula saat korban hendak mencari ular di kali depan rumahnya. “Dia pasti ngerti, kalo sudah hujan itu ular pasti banyak di sungai. Nah sore itu dia turun ke sungai dan nemuin ular yang warnanya item putih, terus dibawa ke rumah,” terang Yuniar.
Keesokan harinya, lanjut Yuniar, korban mengaku kepada temannya bernama Mikdat, bahwa ia telah digigit ular di kakinya. “Mungkin karena tidak mengerti bahaya dari gigitan ular tersebut, anak saya memang agak autis berusaha menahan sakitnya gigitan ular, sehingga tidak bercerita kepada orangtuanya,” jelasnya.
Yuniar mengaku kaget pada sore harinya, korban tengah mengalami kejang-kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya. Melihat hal tersebut, Kandar, ayah Zulmi, segera membawa anaknya ke klinik setempat dan langsung mendapat rujukan ke Rumah Sakit Marzuki Mahdi, Bogor Barat, Kota Bogor. “Sesampainya di rumah sakit, anak saya sudah koma, hingga akhirnya meninggal dunia pada Minggu (25/9) sore,” tuturnya.
Sementara itu Kandar ayah korban mengaku anaknya memang gemar memelihara binatang sejak kecil, mulai dari reptil sampai dengan serangga pernah dipeliharanya. “Waktu itu dia pernah di gigit ular, tapi cuma meriang aja, dan dikasih obat meriang dia langsung sembuh lagi,” terangnya.
Kejadian tersebut tentu membuat keluarganya terpukul, karena tidak disangka anak kedua dari tiga bersaudar itu, tewas setelah meniru acara televise yang disukainya. “Saya cuma berharap adegan di tv itu tidak terlalu menggambarkan hal yang berbahaya dan dapat ditiru oleh anak kecil, kan kasian yang nggak ngerti. Dan jam tayangnya seharusnya di atur biar anak-anak nggak nonton,” pintanya.(SIN)