TangerangNews.com

BLHD Tangsel Siap Menjemput Adipura

Denny Bagus Irawan | Senin, 20 Februari 2012 | 23:44 | Dibaca : 1429


Piala Adipura (ilustrasi) (ok / ok)


TANGERANG NEWS—Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Tangsel melakukan gerak cepat dalam rangka menyongsong penilaian Adipura tahap dua (P 2) April-Mei mendatang. Sejumlah kegiatan pun dilakukan di beberapa titik di Kota Tangsel dalam rangka menjemput Adipura tersebut. Tak hanya BLHD, gerak cepat ini juga dilakukan instansi lain yang tergabung dalam Tim Adipura Kota Tangsel dengan menggandeng komponen masyarakat. Sebut saja kerja bakti massal, membersihkan situ dari sampah dan melakukan penanaman pohon.


Menurut Kepala BLHD Kota Tangsel Rahmat Salam, sesuai instruksi yang dibuat Walikota Tangsel ada sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tergabung dalam tim ini. Mereka di antaranya BLHD, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dinas Tata Kota dan Badan Perencana Daerah. Keseluruh SKPD ini sudah mengadakan rapat yang dipimpin langsung oleh Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany.

“Dalam rapat itu sudah diputuskan siapa melakukan apa. Jadi dengan demikian ada bagi-bagi tugas yang jelas terkait program Adipura ini. Selain itu, untuk memudahkan kerja tim juga sudah dibuat program kerja yang diatur dengan format penjadwalan yang disepakati (timetable). Nantinya, masing-masing instansi yang tergabung dalam Tim Adipura bekerja sesuai dengan timetable tersebut,” kata Rahmat, Senin (20/2/2012).

Mengacu pada ketentuan dari pemerintah pusat, ada dua indikator dalam hal penilaian Adipura yakni penilaian fisik dan nonfisik. Untuk penilaian nonfisik yang isinya berupa dokumen-dokumen, sejauh ini Pemkot Tangsel sudah menyiapkan. Sedangkan untuk indikator penilaian fisik, hal itu masih terus dilakukan perbaikan.

Untuk penialaian fisik ada sejumlah indikator yang dinilai oleh tim dari Kementerian Lingkungan Hidup. Beberapa indikator penilaian itu di antaranya meliputi permukiman, jalan khususnya jalan arteri dan kolektor, pasar, perkantoran, sekolah, rumah sakit/puskesmas, hutan kota, taman kota dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Khusus untuk jalan, terang Rahmat, dari tujuh jalan utama yang ada di Tangsel, empat di antaranya yang diputuskan akan dilakukan penilaian. Keempat jalan itu adalah Jalan Raya Serpong, Jalan Raya Siliwangi, Jalan Juanda dan Jalan Bintaro.
Terkait dengan program hutan kota dan taman kota, Pemkot Tangsel melalaui BLHD juga sudah menciptakan hutan kota. Menurut Rahmat ada beberapa lokasi yang dipersiapkan sebagai hutan kota. Yaitu di Pondok Benda Pamulang seluas 6.000 meter, kemudian di areal SMA 9 Tangsel yang berlokasi di Ciputat dengan luas lahan mencapai 6.000-9.000 meter.

“Selain itu untuk Taman Kota 1 dan 2 yang ada di BSD nantinya juga akan diserahkan pengelolaannya kepada Pemkot Tangsel oleh pihak BSD,” tambah Rahmat.

Butuh Kerjasama Masyarakat

Masih terkait program Adpiura ini, Rahmat mengakui sangat dibutuhkan peran serta masyarakat dan kalangan dunia usaha. Ia mengibaratkan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat adalah bangunan segi tiga sama sisi yang memiliki tanggung jawab yang sama khususnya dalam mewujudkan Kota Tangsel yang bersih dan hijau.

Oleh karena itu, secara simultan, pihaknya pun secara persuasif mendekatai kelompok masyarakat dan pengusaha untuk berperan aktif dalam program Adipura ini. “Dan hasilnya cukup menggembirakan,” Rahmat menambahkan.

Ada beberapa kelompok masyarakat, kata mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel yang digandeng. Yang pertama adalah kelompok masyarakat selevel RT dan RW. Kemudian kelompok medis yang secara kelembagaan tercermin dalam lembaga bernama Forum Kota Tangsel Sehat (FKTS). Selain itu juga kelompok pecinta lingkungan seperti Ganespa dan mahasiswa pecinta alam. Serta yang tak kalah pentingnya adalah kelompok dunia usaha.

Soal keterlibatan dunia usaha dalam mewujudkan Kota Tangsel yang hijau dan asri, Rahmat mengaku sejauh ini sudah cukup bagus. Ia mencontohkan tentang adanya sebuah pelaku usaha yang melakukan penghijaun di bantaran kali dengan menanami aneka pohon perdu.

“Kita berharap pelaku usaha yang lain pun ikut tergerak dan terlibat,” harap dia.

Dari semua upaya yang sudah dan yang masih akan terus dilakukan itu, Rahmat bersama tim yang lain secara jujur memang berharap Kota Tangsel bisa meraih Adipura. Tapi, kalau pun tidak ia tidak kecewa. Karena yang jauh lebih penting atas semua usaha yang sudah dilakukan itu adalah semata-mata untuk menciptakan Kota Tangsel yang asri dan hijau. Dengan begitu, maka akan berdampak pada kualitas hidup masyarakat Kota Tangsel yang semakin meningkat.

“Ibaratnya kita dapat Adipura ya bersyukur, tidak pun tidak apa-apa. Jauh lebih penting adalah bagaimana mewujudkan Kota Tangsel yang hijau dan asri. Ini yang sama-sama kita inginkan,” pungkas dia. (FAW/ADV)