Kesemerawutan Mengancam TANGERANGNEWS-Jalan satu-satunya (utama) menuju serta dari Karawaci, Kota Tangerang baik dari arah Tangerang maupun dari arah Perumnas atau Curug, Kabupaten Tangerang, yakni di Jalan Raya Imam Bonjol, Karawaci, Kota Tangerang mulai Kamis (25/06) akan ditutup hingga Jumat (25/09). Penutupan jalan tersebut dilakukan Pemkot Tangerang karena tepat di jalan itu terdapat proyek tanggul Sungai Cisadane yang rubuh hingga mengkhawatirkan sepanjang Jalan Imam Bonjol itu menjadi longsor. Untuk itu Pemkot Tangerang akan membangun tanggul itu kembali. Kasubdin Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Tangerang Tri W Wibowo mengatakan, selama kurang lebih 3-4 bulan kedepan pihaknya akan melakukan penutupan jalan tersebut. Dirinya memastikan, jalan yang dilalui berbagai macam kendaraan sebanyak 2.182 perjam pada waktu pagi hari sekitar pukul 06.00 – 10.00 WIB itu akan semerawut. Pasalnya, kata dia, jalan menuju ke Karawaci akan melintasi jalan yang sempit. “Sebab, paling besar hanya Jalan Kaveling Pemda dengan lebar jalan 7 meter. Sedangkan jalan lain lebarnya hanya 5 meter,” jelas Tri, saat ditemui tangerangnews.com di kantornya. Dirinya mengatakan, pada jam sibuk seperti pagi hari dan sore hari jalan itu dilalaui sebanyak 72% kendaraan roda dua, 10 % angkutan umum, 1% bis besar, 1% truk dan 15% roda empat pribadi. Untuk memperkecil kesemerawutan, pihaknya telah menyiapkan jalur alternatif atau jalan pengalihan arus lalu lintas yang biasanya melintasi jalan tersebut. Untuk jalur roda empat dari arah Perumnas, Curug atau Legok Kabupaten Tangerang menuju ke arah Kota Tangerang diharapkan pengguna jalan melintasi jalan depan Islamic Center lalu masuk ke jalan tol Tangerang-Jakarta keluar di Pintu Tol Kebon Nanas. Untuk pengguna kendaraan roda dua (motor) bisa melalui Jalan Kaveling Pemda. Sedangkan untuk arah sebaliknya, yakni menuju ke Karawaci, karena jika menggunakan tol Tangerang-Jakarta terlalu jauh putarannya, seluruh pengendara pengguna jalan itu bisa melintasi Jalan Kaveling Pemda, lanjut ke Jalan Cendrawasih lalu lanjut ke Jalan Perumahan Palem Semi Raya. “ Ini kami lakukan karena dikhawatirkan ekses dari rubuhnya tanggul itu akan membuat longsor, “ katanya. Wali Kota Tangerang Wahidin Halim mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah meminta kepada pemerintah pusat dan provinsi untuk segera melakukan normalisasi atau penuraban pada sisi Sungai Cisadane. “Terutama di wilayah persis tanggul yang jebol kemarin itu,” katanya. Bahkan, Wahidin telah menghitung biaya anggaran untuk membuat tanggul itu sekitar Rp25 miliar. Tetapi, karena tidak ada yang merespons keinginan Pemkot Tangerang, pihaknya terpaksa membangun tanggul senilai Rp4,5 miliar yang jebol itu. “Kami sudah beberapa kali meminta itu diperhatikan, karena imbasnya pada jalan utama,” ucapnya. (rangga)