TANGRANGNEWS-Sejumlah pramugari dari berbagai maskapai di Bandara Internasional Soekarno Hatta (BSH) terpaksa tidak memberikan hak pilih atau (golput) pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) Tahun 2009 ini. Hal itu menyusul tidak maksimalnya sosialisasi terkait proses tekhnis dalam memberikan hak pilih di TPS khusus BSH. Umumnya, para pramugari yang hendak memberikan hak pilih hanya memiliki KTP atau Paspor. Padahal khusus untuk TPS di BSH, selain harus melampirkan KTP atau Paspor, warga baru bisa memberikan hak pilih jika memiliki formulir A7 yang dikeluarkan KPUD Kota Tangerang. “Saya tidak tahu mekanisme mencontreng di TPS BSH juga harus disertai dengan formulir A7. Karena setahu saya, cukup dengan KTP atau Paspor kita sudah bisa menyalurkan hak pilih di TPS BSH. Ini sama saja saya dipaksa tidak memilih. Padahal saya tidak mau golput,” kata Dina, salah seorang pramugari Saudi Arabia Air Lines, hari ini. Pantauan TANGERANG NEWS di BSH, kekecewaan karena tidak bisa memberikan hak pilihnya di TPS BSH tidak cuma dialami Dina. Sejumlah pramugari dari berbagai maskapai penerbangan juga mengalami hal serupa, karena tidak ngetahui mekanisme mencontreng di TPS BSH. Sementara, Muchrodin, Ketua KPPS di TPS 14 BSH, membenarkan soal banyaknya pramugari yang komplain karena tidak bisa menyalurkan hak pilihnya. Namun demikian, Muchrodin sendiri tidak bisa berbuat banyak mengingat pihaknya hanya sebagai pelaksana, bukan penent kebijakan. “Sampai saat ini, umumnya yang mencontreng di TPS ini adalah Pilot dan Tenan. Sedangkan pramugari banyak yang batal mencontreng karena tidak memenuhi prosedur,” kata Muchrodin.(hut)