TangerangNews.com

Polisi Tembak Dua Pencuri Modus Pecah Kaca

| Selasa, 10 Juli 2012 | 17:31 | Dibaca : 2437


lima pencuri modus pecah kaca ( / )


TANGERANG-Lima kawanan pencuri dengan modus memecah dan kencongkel kaca mobil dibekuk aparat Polres Metro Kota Tangerang. Dua tersangka diantaranya ditembak karena mencoba melawan petugas saat ditangkap.
 
Mereka adalah Jue Kelvin alias Ucu, 26 dan Nopriyadi, 36, yang ditembak di bagian kaki kanannya. Sementara yang lainnya yakni Coki Setiawan alias Ucok, 26, Jaka Graha alias Jack, 34, dan Adam, 18.
 
Kasat Reskrim Polres Metro Kota Tangerang AKBP Suharyanto mengatakan, para tersangka merupakan komplotan yang kerap mencuri barang-barang berharga di dalam mobil dengan modus memecahkan kaca. “Mereka biasa mengincar tas atau laptop di dalam mobil yang sedang terparkir,” ungkapnya, Selasa (10/7).
 
Dalam aksinya, kelima tersangka kerap berkeliling mencari target sasaran dengan menggunakan mobil rental. Setiap tersangka memiliki peran sebagai pemecah atau pencongkel kaca, pengambil barang dan mengawasi keadaan. “Mereka selalu mobile. Jika melihat ada barang berharga di dalam mobil, langsung dijadikan target operasi. Ketika keadaan sedang sepi, mereka langsung menjalankan aksinya,” terang Suharyanto.
 
Suharyanto menambahkan, komplotan ini sudah lama melakukan aksi pencurian. Sebelumnya mereka sempat beraksi di depan Masjd Asmaul Husna, Alam Sutera, Kecamatan Serpong Kota Tangsel, pada Rabu (4/7) lalu. “Tersanga berhasil mengambil satu unit laptop, HP dan tas berisi uang Rp 200 ribu. Dari laporan korban, kita langsung melakukan penyelidikan dan mengejar para pelaku,” ungkapnya.
 
Setelah dua jam melakukan pengejaran, akhirnya kelima tersangka berhasil ditangkap saat sedang beraksi di Perumahan Taman Cibodas, Kota Tangerang. “Ketika penangkapan dua tersangka mencoba melarikan diri dan berbalik menyerang petugas, sehingga terpaksa kakinya dilumpuhkan,” tandas Suharyanto.
 
Sementara berasarkan keterangan tersangka Nopriyadi, mereka kerap melakukan aksinya di wilayah Tangerang dan Jakarta. Hasil curian, basanya langsung dijual dengan harga murah kepada siapa saja. “Uang hasil curian kita bagi rata. Kita gunakan untuk makan dan kebutuhan sehari-hari,” akunya.(RAZ)