TangerangNews.com
Protes Mars Tangsel, Kepsek SMPN 1 Mengadu ke DPRD
| Selasa, 24 Juli 2012 | 05:29 | Dibaca : 2885
Gedung DPRD Kota Tangsel, di Setu. (tangerangnews / dira)
Reporter : Bambang Soesatyo
TANGERANG-Berbagai cara ditempuh untuk menyatakan kecintaan warga Tangsel terhadap daerahnya. Salah satu yang dilakukan adalah
R Hermayandana, Kepala SMPN 1 Kota Tangsel. Ia merupakan salah satu peserta dalam lomba Mars Kota Tangsel 2011 lalu.
Karena rasa cintanya yang begitu besar terhadap Tangsel, dirinya mempertanyakan perihal, bagaimana Al Mansyur seorang anggota DPRD Tangsel memenangi lomba cipta Mars Tangsel. Sebab, dirinya merasa Al Mansyur tidak pernah ikut perlombaan tersebut. Untuk mengetahui itu, dirinya pun akhirnya mengadukannya ke DPRD Tangsel. “Kami sendiri sudah masuk pada nominasi peserta lomba tahap dua, atau tahap final. Kami sudah dimintai CD dan bukti fisik lagu. katanya lagu dari SMPN 1, akan dilombakan lagi," terang Hermayandana, kepada wartawan di Komisi II DPRD Kota Tangsel, Senin (23/7).
Lebih dari itu, Hermayandana mengatakan, bahwa, sepengetahuannya dalam lomba yang dilaksanakan tahun lalu, lagu yang diciptakan Al Mansyur, tidak terlibat dalam lomba tersebut.
Sehingga, sangat tidak masuk akal, lagu tersebut yang malah menjadi pemenang dan disyah-kan sebagai Mars Kota Tangsel. "Kita tidak tahu kapan lomba kedua dilakukan, siapa pemenang lomba? Tahu-tahu, kita mendapatkan undangan launching Mars Kota Tangsel," terang Hermayandana.
Untuk itu, pihaknya mengadukan lagu Mars Kota Tangsel tersebut ke DPRD Kota Tangsel dengan mengirimkan surat bernomor:420/421/355/SMPN.1/2012. Surat ini, disampaikan kepada DPRD Kota Tangsel, dan Kantor Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kota Tangsel. "Lagu Mars kita juga sudah sering disosialisasikan ke masyarakat. Terutama, ke kalangan pendidikan di lingkungan PGRI," terangnya.
Hermayandana mengatakan, SMPN 1 Kota Tangsel ikut dalam lomba Mars Kota Tangsel tersebut atas nama sekolah. Lagu itu, dibuat oleh Yanyan Taryana untuk aransemen, dan dirinya sebagai pembuat lirik. Kemudian, pada saat lomba terdapat enam peserta lomba, yang salah satunya dari SMPN 1. "Kami juga tidak pernah diberikan piagam penghargaan," katanya lagi.
Sementara itu, Al Mansyur, pencipta lagu Mars Kota Tangsel yang dilaunching pekan lalu membantah kalau lagi ciptaannya tanpa melalui mekanisme yang jelas. Bahkan, Al Mansyur menengarai, lagu itu sudah ada sejak Kota Tangsel masih bergabung dengan Kabupaten Tangerang.
"Enak saja, sebelum lomba itu juga, lagu saya sering dinyanyikan masyarakat. Sudah banyak masyarakat yang tahu lagu itu," katanya.
Al Mansyur melanjutkan, walau dirinya saat ini tercatat sebagai anggota Komisi II DPRD Kota Tangsel yang kebetulan membidangi masalah kepariwisataan, tidak serta merta memaksakan diri menjadikan lagu ciptaannya sebagai lagu mars Tangsel. (DRA)